Kapolri: Banyak Masyarakat Menolak HTI dan Sistem Khilafah

Kapolri: Banyak Masyarakat Menolak HTI dan Sistem Khilafah

Samsdhuha Wildansyah - detikNews
Senin, 08 Mei 2017 17:41 WIB
Foto: Rengga Sancaya/detikcom
Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian angkat bicara mengenai keputusan pemerintah membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Menurut Tito, HTI juga banyak ditolak oleh masyarakat.

"Terjadi benturan dari masyarakat karena bertentangan dengan UUD, banyak sekali masyarakat yang menolak keberadaan HTI, terutama prinsip-prinsip yang dianggap bertentangan dengan prinsip Pancasila dan UUD 1945, seperti sistem khilafah dan lain-lain," ujar Tito di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (8/5/2017).

Tito mengatakan aktivitas HTI membahayakan keutuhan NKRI. Persatuan dan kesatuan bangsa juga terancam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena ada sejumlah ormas yang terindikasi itu tidak sesuai dengan UU tentang keormasan," kata Tito.

Terkait dengan pembubaran HTI, Tito mengatakan Polri memberikan masukan kepada pemerintah.

"Sedangkan kejaksaan akan melakukan gugatan ke pengadilan," ujar Tito. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads