"Saya tadi sempat prihatin dan khawatir. Dan beliau kan usianya sudah lanjut, juga baru mengikuti turnamen untuk senior mewakili Indonesia. Setelah traveling lebih dari 30 jam, beliau langsung dijemput. Dan waktu saya cek sampai terakhir, alhamdulillah sudah pulang, tapi sempat diperiksa lebih dari 15 jam," kata Sandiaga di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2017).
Sandiaga meminta maaf kepada Andreas karena ikut dilaporkan atas kasus dugaan penggelapan tanah. Namun ia dan Andreas berkomitmen untuk mematuhi proses hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adanya dia yakin kalaupun kebenaran itu tidak akan bisa tergoyahkan oleh kasus hukum. Kedua, saya bilang saya dan beliau komit untuk menjalani proses hukum. Kapan pun juga, di mana pun sesuai dengan koridor hukum," sambungnya.
Sandiaga mengaku optimistis kasus tersebut tidak mempengaruhi elektabilitasnya. "Warga Jakarta sudah tahulah mana yang betul yang akan mereka pilih. Sekarang jumlah undecided sudah sangat rendah dan kasus seperti last minute seperti ini mudah-mudahan kita sesuai pilihan mereka," katanya.
Andreas dan Sandiaga sebelumnya dilaporkan atas dugaan penggelapan jual-beli aset tanah senilai Rp 8 miliar yang diklaim sebagai tanah milik rekan pelapor Djoni Hidajat. Sedangkan pihak Andreas, melalui kuasa hukumnya, P Parulian, mengatakan tanah tersebut milik PT Japirex.
PT Japirex adalah perusahaan industri rotan, di mana Sandiaga menjadi komisaris utama di perusahaan tersebut. Petinggi Japirex memutuskan melikuidasi perusahaan pada 1992, sehingga sejumlah aset kemudian dijual. (fdu/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini