Syafii Maarif: Saya SMS Kapolri, Negara Tidak Boleh Kalah

Syafii Maarif: Saya SMS Kapolri, Negara Tidak Boleh Kalah

Dewi Irmasari - detikNews
Sabtu, 08 Apr 2017 11:37 WIB
Foto: Dewi Irmasari/detikcom
Jakarta - Ahmad Syafii Maarif, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, tak ingin negara terpecah belah. Pria yang akrab disapa Buya Syafii itu mengaku pernah mengirim pesan singkat kepada Kapolri agar negara tidak boleh kalah.

"Berkembang suatu teologi memonopoli kebenaran. Di luar kami adalah haram. Saya beberapa kali kirim SMS kepada Kapolri, negara tidak boleh kalah," ujar Buya pada sambutannya dalam seminar dan lokakarya 'Indonesia di Persimpangan Negara Pancasila Vs Negara Agama' di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/4/2017).


Buya mempertanyakan apakah masyarakat serius mempertahankan bangsa. Menurut dia, rasa membela bangsa harus datang dari dalam hati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertanyaan saya, jujur nggak kita membela bangsa ini? Sungguh nggak dia membela bangsa ini? Harus datang dari hati," tuturnya.

Buya berpandangan bahwa pembela Pancasila saat ini jumlahnya kecil. Ia berharap aparat melihat hal itu dengan jeli. Ia pun menyinggung politikus Senayan yang sulit diubah perilakunya.

Selain Buya, acara yang diinisiasi ICRP (Indonesian Conference on Religions for Peace) ini dihadiri oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Jimly Asshiddiqie, serta perwakilan PBNU dan PP Muhammadiyah. (irm/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads