"Berkembang suatu teologi memonopoli kebenaran. Di luar kami adalah haram. Saya beberapa kali kirim SMS kepada Kapolri, negara tidak boleh kalah," ujar Buya pada sambutannya dalam seminar dan lokakarya 'Indonesia di Persimpangan Negara Pancasila Vs Negara Agama' di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/4/2017).
Buya mempertanyakan apakah masyarakat serius mempertahankan bangsa. Menurut dia, rasa membela bangsa harus datang dari dalam hati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buya berpandangan bahwa pembela Pancasila saat ini jumlahnya kecil. Ia berharap aparat melihat hal itu dengan jeli. Ia pun menyinggung politikus Senayan yang sulit diubah perilakunya.
Selain Buya, acara yang diinisiasi ICRP (Indonesian Conference on Religions for Peace) ini dihadiri oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Jimly Asshiddiqie, serta perwakilan PBNU dan PP Muhammadiyah. (irm/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini