Dalam akun twitter @basuki_btp, Selasa (4/4), Ahok menjelaskan skema hunian itu diperuntukkan bagi warga DKI yang ingin memperoleh hunian yang nyaman, aman, dan sehat tanpa dipusingkan cicilan. Tak dijelaskan hunian seperti apa yang dimaksud Ahok, namun dia mengunggah foto gedung bertingkat tinggi, menyiratkan rumah susun atau apartemen.
"Masyarakat kecil sampai pasangan muda Jakarta bisa tempati 4 skema hunian yang nyaman, aman, dan sehat. Tidak pusing cicilan. #JakartaPunyaSemua," tulis Ahok pada akun @basuki_btp yang dilihat detikcom Kamis (6/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program Beli Rumah Tanpa Pusing Cicilan Ahok-Djarot (Foto: Screenshot akun Twitter Ahok @basuki_btp) |
Adapun empat skema itu diperuntukkan bagi warga dengan penghasilan di bawah Rp 3 juta, kelas menengah, penghasilan kurang dari Rp 10 juta, dan warga pemilik tanah. Skema satu, warga dengan penghasilan di bawah Rp 3 juta per bulan akan diberi subsidi sewa sebesar 80 persen, dengan rincian Rp 300 ribu/bulan (tanpa lift) dan Rp 450 ribu/bulan (dengan lift).
Skema dua, kelas menengah akan diberi subsidi sewa Rp 1,5-2 juta per bulan. Namun belum dijelaskan definisi kelas menengah. Skema satu dan dua ini masih untuk hunian sewa.
Foto: Screenshot akun Twitter Ahok @basuki_btp |
Foto: Screenshot akun Twitter Ahok @basuki_btp |
Skema empat, warga pemilik tanah apartemen yang digunakan untuk membangun hunian. Para pemilik tanah ini akan mendapat unit apartemen seluas 2 sampai dengan 2,5 kali luas tanah.
Foto: Screenshot akun Twitter Ahok @basuki_btp |












































Program Beli Rumah Tanpa Pusing Cicilan Ahok-Djarot (Foto: Screenshot akun Twitter Ahok @basuki_btp)
Foto: Screenshot akun Twitter Ahok @basuki_btp
Foto: Screenshot akun Twitter Ahok @basuki_btp
Foto: Screenshot akun Twitter Ahok @basuki_btp