"Saya tentu senang sekali, apalagi kala itu baru pertama kalinya ke Makkah pakai pesawat. Sebelumnya kan pake kapal laut, wah bisa berbulan-bulan itu perjalanannya," kenang Alwi saat berbincang dengan detikcom Kamis (2/3/2017).
Lelaki kelahiran 31 Agustus 1936 yang biasa disapa 'Abah Alwi' itu mengawali karir sebagai wartawan di Kantor Berita Arabian Press Board. Tapi saat Raja Faisal ke Jakarta, dia sudah meliput untuk Kantor Berita Antara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Momen itu dimungkinkan berkat jasa seorang staf Atase Penerangan RI di Arab Saudi. Pihak atase mendaftarkan nama Alwi dan Adirsyah menjadi tamu yang berhak menghadiri undangan Raja Faisal. Kala itu Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin juga tengah menunaikan ibadah haji. Tercatat pula nama ulama Buya Hamka dan politisi senior yang juga Ketua Dewan Dakwah Islamiyah M. Natsir.
Dalam biografi "Ali Sadikin: Membenahi Jakarta Menjadi Kota Yang Manusiawi" yang ditulis sastrawan Ramadhan KH, gubernur DKI itu pergi haji atas biaya pribadi. Dia mengaku menunaikan ibadah haji atas bujukan sang isteri, Nani.
"Iya mungkin Bang Ali pergi sendiri. Setahu saya dia popular sekali di kalangan jemaah haji kala itu. Dia dielu-elukan," ujar Alwi.
Sebagai pejabat, Bang Ali akhirnya termasuk ke dalam rombongan tamu negara yang diterima Raja Faisal di istana. "Bang Ali dan Adirsyah sempat salat di dalam Kakbah. Itu yang saya menyesal sekali karena ketika ada jemputan dari pihak kerajaan entah kenapa saya kok masih terlelap tidur," tutur Alwi. "Tapi saya tetap senang karena bisa salaman dengan Raja Faisal," imbuhnya menghibur diri. (erd/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini