"Kalimat 'dibohongi pakai Surat Al-Maidah ayat 51'. Sehingga saya garis bawahi, pertama, siapa yang dibohongi, tentu adalah orang Islam yang hadir mendengarkan pidato terdakwa yang dipanggil terdakwa dengan 'Bapak dan Ibu'," kata Rizieq saat bersaksi di auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2017).
Menurut Rizieq, makna 'dibohongi pakai Surat Al-Maidah ayat 51' sebagaimana yang disampaikan Ahok, adalah Al-Maidah tidak hanya digunakan sebagai alat kebohongan, tapi juga sebagai sumber kebohongan itu sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rizieq, orang yang dianggap membohongi dalam pidato Ahok itu adalah orang yang menggunakan Surat Al-Maidah 51, siapa pun dia.
"Terdakwa tidak menyebut si A atau si B. Dia mengatakan, 'Jangan percaya sama orang dibohongi pakai Al-Maidah ayat 51'. Siapa orang yang dimaksud, siapa pun," jelas Rizieq.
Rizieq juga mengatakan Ahok menyampaikan hal tersebut dalam konteks pilkada. "Dalam konteks pilkada, dalam konteks pemilihan 'jangan pilih saya'. Tidak ada hubungannya dengan perikanan, tidak ada hubungannya dengan tambak," imbuhnya. (rna/dhn)