Ini Alasan NasDem Gunakan Bank DKI untuk Bayar Honor Saksi TPS

Ini Alasan NasDem Gunakan Bank DKI untuk Bayar Honor Saksi TPS

Ray Jordan - detikNews
Minggu, 19 Feb 2017 07:33 WIB
Foto: Jabbar Ramdhani/detikcom
Jakarta - Partai NasDem DKI Jakarta membagikan honor kepada para saksi yang ikut mengawasi pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan cara membuatkan buku tabungan Bank DKI. Apa alasannya?

Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem DKI Jakarta Bestari Barus menjelaskan, alasan pembuatan buku tabungan Bank DKI tersebut agar sistem administrasi pembagian honor tercatat dengan baik dan akuntabel. Hal ini sesuai dengan arahan calon gubernur DKI yang diusung Nasdem, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Kita berharap, Pak Ahok utamanya berharap bahwa seluruh transaksi dari pelaksanaan Pilgub DKI ini itu teradministrasi dengan baik. Jadi bukan dengan gaya yang bayar sana-sini dan tidak tercatat pembayarannya, jadi terkontrol," kata Bestari saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (18/2/2017).
Ini Alasan NasDem Gunakan Bank DKI untuk Bayar Honor Saksi TPSFoto: Jabbar Ramdhani/detikcom

Dikatakan Bestari, Ahok pernah mengatakan dirinya ingin seluruh transaksi ke depannya tidak lagi dilakukan dengan pembayaran uang tunai alias cash-less. Tujuanya agar setiap transaksi yang dilakukan tercatat dan terekam dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dasar itulah yang membuat kami melakukan pembayaran honor ini melalui Bank DKI," katanya.

Baca juga: NasDem Jakut Bagikan Honor Saksi TPS Lewat Rekening Bank DKI

Bahkan, lanjut Bestari, sistem pembayaran dengan perbankan ini kemungkinan akan dilakukan Nasdem hingga pemilihan umum Presiden 2019 nanti.

"Harapan kita dari sini ke depan terus sampai ke pilpres, maka kader NasDem wajib menyertakan rekening Bank DKI atau bank lainnya, sehingga seluruh transaksi, agar terkontrol dengan baik dan kita sepakat dengan ide Pak Ahok agar program cash-less mulai digaungkan," katanya.

Lalu, kenapa NasDem memilih Bank DKI?

Dijelaskan Bestari, pemilihan Bank DKI sengaja dilakukan oleh NasDem. Tujuannya agar Bank BUMD tersebut bisa berkembang dan menjadi besar.

"Sebagai masyarakat DKI, kita wajib untuk membuat Bank DKI menjadi lebih besar dengan nasabah yang lebih banyak. Kalau Bank DKI selama pemerintahan DKI masih ada, kan banknya tidak bisa bubar," kata Bestari.

Selain itu, bagi saksi yang sudah memiliki rekening Bank DKI dan administrasinya tercatat dengan baik, nantinya bisa mendapat bantuan modal dari Bank DKI untuk berusaha.

"Jadi bukan untuk Pilkada DKI, tapi kita mendorong mereka ini di TPS mulai sadar perbankan. Dan tentu seperti yang disyaratkan Pak Gubernur bahwa ke depan Bank DKI mungkin melalui penanaman modal atau program UMKM itu masyarakat diminta untuk punya rekening bank yang perputaran uangnya baik. Jadi perputaran uang mereka baik dan sadar dengan perbankan, maka mereka bisa mengajukan kredit apabila sesuai kriteria. Jadi banyak manfatanya," jelasnya. (jor/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads