Diperiksa Bareskrim, Bachtiar Nasir Bantah Dekat dengan Islahuddin

Diperiksa Bareskrim, Bachtiar Nasir Bantah Dekat dengan Islahuddin

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Kamis, 16 Feb 2017 12:16 WIB
Bachtiar Nasir Diperiksa Bareskrim Polri (Foto: Grandyos Zafna-detikcom)
Jakarta - Ketua GNPF MUI, Bachtiar Nasir kembali mendatangi Kantor Bareskrim Polri guna pemeriksaan lebih lanjut terakit kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Pengacaranya, Kapitra Ampera, berkata Bachtiar tidak tahu apa-apa soal kasus ini dan tak mengenal tersangka Islahuddin Akbar .

"Nggak ada persiapan apa-apa. Tidak ada pencucian uang," ujar Kapitra yang menemani Bachtiar datang ke Kantor Bareskrim Polri sementara di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Gambir, Kamis (16/2/2017) sekitar pukul 11.35 WIB.

Kapitra kemudian berkata tak ada niatan untuk melakukan tindakan tersebut. Menurutnya sampai sekarang, polisi belum bisa menemukan pelaku pencucian uang dan tersangka yang ditetapkan saat ini merupakan persepsi subjektif dari kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Logika aja, cuci uang itu apa sih. Kalau ada uang kita samarkan dari hasil kejahatan lalu kita investasikan di tempat lain. Sampai hari ini penyidik tidak bisa mencari siapa yang melakukan hingga uang sampai ke kita. Ini kan uang umat, ada 5.000 donatur berinfak untuk acara bela Islam, semua orang tahu, Anda juga tahu itu uang bukan dari kejahatan," ungkap Kapitra.

"(Islahuddin Akbar) itu perspektif subjektif penyidik l, dibolehkan undang-undang, toh kita akan buktikan di situ kejahatannya apa. Paling diduga dia lalai untuk menerapkan asas kehati-hatian dalam perbankan tapi ada kejahatan perbankan di situ, kita uji nanti," sambungnya.

Kapitra juga menepis anggapan bahwa Bachtiar Nasir kenal dekat dengan tersangka Islahuddin Akbar. Dia juga membantah Bachtiar telah memerintahkan Islahuddin Akbar untuk mengalihkan dana.

"Nggak ada (kenal), dia saja orang bank kenalnya apa? Dia kan itu kelalaian personal, tidak melibatkan orang lain. Mana ada alihkan itu kan persepsinya jahat, ini uang kita sendiri, kita ambil pergunakan untuk kegiatan keagamaan," tutupnya. (gbr/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads