"Apa yang sudah dicapai (Banten) dibandingkan daerah lain dalam waktu sama, banyak citra yang kurang positif. Tolong Embay kembalikan ke marwah Banten sebagai acuan," kata Mukhtar di padepokan Nyi Mas Ropoh, Pandeglang, Senin (23/1/2017).
Mukhtar kepada Embay juga menceritakan nasihatnya kepada Rano Karno sewaktu menjadi Pelaksana Tugas Gubernur Banten hingga menjabat definitif. Tiga pesan Mukhtar kepada Rano adalah antikorupsi, program prokesejahteraan warga, dan program pendidikan agama yang diprioritaskan sebagai ciri khas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sementara itu, Embay dalam pertemuan menceritakan alasan kenapa dirinya mau menjadi cawagub. Salah satu alasannya adalah dorongan para tokoh termasuk Mukhtar Mandala, Taufiequrachman Ruki, dan Tb Hasanuddin.
"Embay amun boga kawani asup ka pamarintahan. Ulah di luar bae. Kalau di luar nggak bakalan didengar. Harus asup barisan (Embay jika punya keberanian masuk ke pemerintahan. Jangan di luar karena tidak didengar. Harus masuk barisan)," kata Embay menirukan pesan Tb Hasanuddin.
Embay juga menyinggung posisi Banten yang dulu disegani hingga luar negeri. Jasa para ulama di tanah kesultanan ini disebut besar terhadap perjuangan kemerdekaan.
"Kita kenal Syekh H Tb Asnawi Caringin, Kiai H Wassid tahun 1888 Geger Cilegon. Bisa jadi yang mengobarkan semangat kebangsaan ulama Banten yang dulu dibuang ke Nusantara," ujarnya.
Kebangkitan Banten, dipastikan Embay, akan jadi prioritas dalam program kerjanya bersama Rano Karno bila memenangkan pilgub.
"Nah, jadi kita mengembalikan marwah urang Banten (warga Banten). Jangan diledek, dilecehin. Sekarang kita bersama-sama menuju Banten bebas korupsi," katanya.
"Kalau setuju Banten baru, bebas korupsi, saya minta dukungan dan doa. Kita kudu bareng-bareng bertanggung jawab. Dulu yang hadir di sini punya sumbangan mendirikan Banten. Bukan untuk pribadi dan kelompok, tapi untuk semuanya," tegas Embay.
Dalam pertemuan, Mukhtar bercerita mengenai awal mula pembentukan Provinsi Banten. Saat itu kondisinya terbagi dua kubu hingga akhirnya Mukhtar mengundang Uwes Qorni dan Irsyad Djuwaeli untuk islah.
Islah kemudian ditindaklanjuti dengan halalbihalal di padepokan Nyi Mas Ropoh untuk menandatangani deklarasi.
"Deklarasi itu isi pokoknya adalah, kita rakyat Banten, meminta terbentuk provinsi sebagai alat menyejahterakan Banten," kata Mukhtar di hadapan Embay dan tokoh ulama yang hadir.
Hasil deklarasi, sambung Mukhtar, kemudian dibawa ke Akbar Tandjung, yang saat itu Ketua DPR hingga terbentuk panitia khusus (pansus) pembentukan provinsi. Dari situ terbentuk Badan Koordinasi (Bakor) hingga akhirnya Provinsi Banten terbentuk pada 4 Oktober 2000.
(fdn/bpn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini