"Jadi kami juga baru minta pendapatnya (Istibsyaroh). Ibu Istibsyaroh tidak tahu akan ada pertemuan dengan Presiden Israel. Dia diajak ada rombongan, ada beberapa nama. Termasuk adiknya yang mengajak ke Israel," ujar Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga Prof DR Amany Lubis saat dihubungi detikcom, Jumat (20/1/2017).
Dari penjelasan Istibsyaroh kepada MUI, dirinya mengunjungi Israel untuk ke Masjid Al-Aqsa. Pihak MUI sendiri menegaskan tidak ada pembicaraan ataupun agenda soal keberangkatan Istibsyaroh ke Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri Israel (www.mfa.gov.il), terpampang foto Istibsyaroh bersama beberapa orang lainnya bersama Presiden Rivlin. Istibsyaroh terlihat duduk di samping Rivlin.
Dalam siaran pers yang berjudul President Rivlin meets Muslim leaders from Indonesia, Rivlin, dalam keterangan lewat juru bicara presiden, menerima dengan baik delegasi dari Indonesia. Kepada Istibsyaroh dan delegasi, ia mengatakan demokrasi di Israel bukan hanya untuk Yahudi, tapi untuk semua orang.
"Kami tidak punya perang dengan Islam. Sayangnya, ada orang yang menolak ide Negara Israel itu sendiri, seperti Iran, Hizbullah, Hamas, secara keras dan jelas bahwa tak ada jalan untuk mengakui Israel, dari kacamata Pan-Islamisme," tutur Rivlin.
Menurut Rivlin, pihaknya tak berperang melawan Islam. Hanya saja, ada beberapa orang yang menolak gagasan Negara Israel dan tak mengakui mereka.
Istibsyaroh mengaku merasa terhormat bisa berada di Israel, "Indonesia terdiri atas 17 ribu pulau, terbang dari satu sisi ke sisi lain memakan waktu 10 jam. Meskipun ada beragam agama dan budaya yang berbeda, mereka dapat tinggal sebagai satu warga, warga negara Indonesia," urai Istibsyaroh. (nkn/erd)