Tanggapan Ahli Kimia Farmasi BNN soal Aksi Motoran Telanjang Dona

Tanggapan Ahli Kimia Farmasi BNN soal Aksi Motoran Telanjang Dona

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Selasa, 17 Jan 2017 08:11 WIB
Dona menaiki sepeda motor menuju Bandara Supadio Pontianak. (Dok. YouTube)
Jakarta - Rusmiati alias Dona (28) bertelanjang bulat menaiki sepeda motor menuju Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, pada Minggu (15/1/2017) kemarin. Dona diduga berada di bawah pengaruh narkoba.

Staf Ahli Kimia Farmasi Badan Narkotika Nasional Kombes Mufti Djusnir mengatakan narkoba dapat menimbulkan efek yang berbeda-beda. Termasuk membuat seseorang melakukan tindakan amoral, seperti yang terjadi pada Dona.

"Obat-obatan jenis psikotropika ataupun turunan dari New Psycoactive Substance (NPS) akan langsung mempengaruhi tiga neuro-transmiter di tubuh. Di mana reseptor pertama, yaitu dopamin, akan menyebabkan seseorang senang yang tidak terkontrol, bahkan menjadi amoral," kata Mufti saat berbincang dengan detikcom, Selasa (17/1).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada polisi, Dona mengaku berhalusinasi karena menggunakan narkoba. Namun polisi masih menunggu hasil uji laboratorium terkait dengan hal tersebut.

Mufti menjelaskan adanya halusinasi merupakan efek dari serotonin dan noradrenalin. Selain itu, kedua hormon tersebut dapat mempengaruhi seseorang menjadi paranoid dan mendengar bisikan-bisikan tertentu.

"Serotonin akan membuat orang mudah sekali berhalusinasi, sedangkan noradrenalin membuat seseorang merasa aktif untuk sesaat. Jika rangsangan dari efek keduanya hilang, orang akan tampak linglung dan memiliki pandangan kosong," jelas Mufti.

Lebih jauh, Mufti menduga Dona mengonsumsi narkoba secara terus-menerus. Hal itu, diduga Mufti, dilakukan Dona untuk menghilangkan stres.

"Mungkin dia sudah mengonsumsi narkoba secara terus-menerus, sehingga terlihat mengalami gangguan depresi. Makanya dia tidak malu lagi mengendarai motor tanpa pakaian," tambahnya.

Selain itu, Mufti menambahkan kombinasi narkotika berlebih, baik sabu-sabu maupun jenis turunan lainnya, akan berdampak rusaknya moral seseorang. Bahkan dia mengibaratkan seseorang bisa tidak lagi ingat akan norma-norma asusila di sekitarnya.

"Sudah pasti penggunaan narkoba cepat atau lambat akan merusak moral seseorang. Seseorang bisa tidak lagi ingat kesusilaan, bahkan mungkin bisa seperti hewan, dan tidak ada lagi batas malu dengan sekelilingnya," papar Mufti.





(rna/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads