"Kita sedang menyelidiki ke arah sana. Penyidikan sedang ke arah sana. Cuma kita belum bisa sampaikan siapa-siapanya, biar saja nanti secara lengkap penyidikan ini dijalankan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar saat ditemui di Kantor Staf Presiden, Gedung Bina Graha, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (6/1/2017).
Boy belum bisa menjelaskan soal biaya yang telah dihabiskan untuk percetakan dan penyebaran buku tersebut. "Kita masih melakukan pemeriksaan," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boy menjelaskan buku tersebut sudah tersebar luas ke publik. Diperkirakan ada ratusan eksemplar yang beredar.
"Ya ratusan, sekitar segitulah angkanya," kata Boy.
Lalu, sudah berapa keuntungan yang didapatkan Bambang Tri dari penjualan buku tersebut?
"Kita belum tahu hasil auditnya. Nanti lihat hasil auditnya, kalau mau lihat sisi itu ya. Berapa modalnya, biayanya, kan kita perlu proses pihak-pihak terkait untuk kita dapat detailnya. Tapi kita belum bisa pastikan berapa selama ini dia untung, berapa nilai keuntungan itu, perlu keahlian sendiri oleh auditor, terkait dengan harga jual, harga produksi, dan sebagainya," jawab Boy.
Terkait dengan penyokong dana tersebut, Boy mengatakan kemungkinan itu ada. Namun polisi kini tengah mendalami dugaan tersebut.
"Kemungkinan penyokong itu pasti mengarah adanya sumber-sumber tertentu. Tapi kita tidak boleh bicara sebelum adanya fakta. Tapi dugaan adanya penyokong dimungkinkan," jelasnya.
"Dari berbagai aspek, dari sisi kemampuan dalam pendanaan, memperbanyak, kan butuh biaya," kata Boy saat ditanya tentang dasar kemungkinan adanya penyokong dana buku tersebut.
(rvk/rvk)











































