Para terduga teroris ini menyamar dengan menyewa rumah apung di tengah waduk sejak beberapa bulan lalu. Sehari-hari, mereka memberi makan ikan, memelihara ikan, selayaknya petambak pada umumnya.
"Mereka juga nyewa rumah apung, bilangnya ke penduduk mau mancing. Karena memang bisa disewakan. Bilangnya mau cari ikan, mau mancing," ujar Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah barang bukti disita, antara lain golok, buku-buku, cutter, sepatu, dompet, dan lain-lain. Selain itu, ada surat wasiat itu menyatakan para teroris ini sudah melakukan baiat dan bersiap melakukan amaliyah.
Usut punya usut, para terduga teroris ini merupakan kelompok Jamaah Anshar Daulah (JAD). Jaringan itu berafiliasi dengan Bahrun Naim. "Para terduga teroris akan merencanakan aksi pidana terorisme pada hari raya Natal dan tahun baru 2017," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar.
Berikut 7 kisah teroris di Jatiluhur:
Markas Terapung di Waduk Jatiluhur
Foto: Penampakan teroris/ Ist
|
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan penggerebekan terjadi di Desa Karang Layung, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Minggu, 25 Desember, sekitar pukul 11.30 WIB.
Sedangkan Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan mengatakan para terduga teroris itu menyewa rumah apung. "Mereka bilangnya ke penduduk mau mancing. Karena memang bisa disewakan. Bilangnya mau cari ikan, mau mancing," ujar Kapolda Jabar.
Petambak ikan sekitar, Gugun Gunawan, menceritakan dua orang teroris yang ditangkap hidup itu sudah beberapa bulan di lokasi. Namun Gugun sama sekali tidak mencurigai keduanya sebagai teroris. Gugun juga menganggap 2 orang itu sebagai petambak ikan. Sehari-hari Gugun melihat mereka memberi makan ikan, memelihara ikan, selayaknya petambak.
Melawan dengan Golok
Foto: Teroris yang tewas/ IST
|
"Kedua terduga teroris pada saat akan ditangkap berusaha melawan petugas dengan menggunakan pisau di pinggang, namun berhasil dilumpuhkan. Berdasarkan keterangan kedua terduga teroris yang berhasil ditangkap, masih ada 2 orang terduga teroris yang bersembunyi di kolam apung Waduk Jatiluhur dengan persenjataan senjata tajam berupa golok," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (25/12/2016).
Dua terduga teroris yang tewas itu atas nama Abu Sofi dan Abu Fais. Penggerebekan tempat persembunyian keduanya berawal dari penangkapan dua teroris lainnya, Rijal dan Ivan, tak jauh dari lokasi itu. Namun rupanya Abu Fais melawan dengan menggunakan golok.
"Abu Fais keluar dengan membawa golok untuk menyerang petugas dan berhasil dilumpuhkan menyebabkan tewas di tempat. Kemudian 1 orang teroris lainnya masih berada di dalam kolam apung dan menolak untuk menyerahkan diri. Tiba-tiba melakukan perlawanan terhadap petugas dengan menggunakan golok dan dilumpuhkan dengan ditembak di tempat," ujar dia.
Teror Tahun Baru dan Bahrun Naim
Foto: Penampakan teroris/ Ist
|
"Para terduga teroris akan merencanakan aksi pidana terorisme pada hari raya Natal dan tahun baru 2017," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (25/12/2016).
Polisi menyebut 4 terduga teroris yang digerebek di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, merupakan kelompok Jamaah Anshar Daulah (JAD). Jaringan itu berafiliasi dengan Bahrun Naim.
"Teridentifikasi sebagai jaringan JAD yang wilayah Bandung yang merencanakan serangan aksi teror kepada petugas di lapangan," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar.
'Pengantin' Amaliyah dan Target
Foto: Noval Dhwinuari Antony/detikcom
|
"Surat-surat untuk melaksanakan istilah 'pengantin' sudah ada. Justru lokasinya tidak tahu. Kita sendiri belum tahu kapan (beraksinya)," ujar Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan di lokasi penggerebekan, Kampung Ubrug, Waduk Jatiluhur, Puwakarta, Minggu (25/12/2016).
Surat wasiat itu menyatakan para teroris ini sudah melakukan baiat dan bersiap melakukan amaliyah. "Yang jadi pertanyaan kenapa dia di Waduk Jatiluhur, itu pertanyaannya," ujarnya.
Polisi meyakini sudah ada pembagian tugas dari keempat orang tersebut. "Makanya dua (orang) di darat, dua di danau. Sepertinya sudah ada pembagian tugas, sehingga tidak ada (bahan peledak). Cuma surat mau melaksanakan aksi sudah ada," Kapolda.
Surat Wasiat
Foto: Dok. Istimewa
|
Ada pula secarik kertas bertuliskan pesan. Kertas itu berisi pesan yang bertuliskan tangan.
Daulatul Islamiyah Baaqiyah
Bismillahirohmanirohim
Wahai kalian bala tentara Thogut sesungguhnya hari ini dan seterusnya akan menjadi hari-hari yang dipenuhi ketakutan dan hari yang kelam bagi kalian. Kami akan mendatangi kalian di mana saja kalian berada, kami akan mengintai pos-pos kalian, rumah-rumah kalian, baik itu di tempat keramaian atau sepi, siang atau malam. Kami akan jadikan sisa-sisa umur kalian di ujung pisau-pisau kami jikalau engkau tidak bertaubat dari kekafiran dan kedzaliman kalian dari pada kaum Muslimin. Kalian yang telah memenjarakan saudara-saudara kami, menyiksa dan membunuhi para mujahid yang berjuang menegakkan syariat Allah. Sesungguhnya bumi ini hanya milik Allah dan tidak sepantasnya kalian berhukum selain 'hukum Allah'. Dan kalian adalah penegak hukum-hukum syaiton. Maka kami telah datang kepada kalian dengan penyembelihan sehingga Allah saja yang diibadati. Maka tunggulah sesungguhnya kami pun sedang menunggu, maka tunggulah adzab Allah atas kalian dari tangan-tangan para mujahid.
Junud Khilafah Islamiyah Nusantara
Oknum Lapas Penyemangat
Foto: Noval Dhwinuari Antony/detikcom
|
"Bukan (dikendalikan dari lapas), yang dari lapas itu penyemangatnya," kata Irjen Anton, saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (25/12/2016) malam.
Mereka disemangati bahwa dengan melakukan aksi bunuh diri maka akan masuk surga. Aksi bunuh diri disebutkan termasuk ibadah.
Oknum berinisial WM tersebut masih diperiksa oleh kepolisian. "Kalau namanya WM, sedang diperiksa. Ya pokoknya lapasnya, nama lapasnya nggak usah," ujar Anton.
Golok hingga Topi Koboi
Foto: Penampakan Barang Bukti (Foto: Ist)
|
Dalam foto yang diterima detikcom, Minggu (25/12/2016), barang bukti yang ditemukan berupa golok, buku-buku, cutter, sepatu, dompet, dan lain-lain.
Terlihat ada 5 golok dan 4 senjata tajam lainnya yang ditemukan petugas. Barang bukti itu ditemukan di dalam markas teroris yang berada di tengah waduk.
Selain itu ada juga topi koboi, lembaran kertas, wadah kacamata, hingga sepatu running. Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan mengatakan pihaknya masih terus mencari barang bukti. Polda Jabar menerjunkan tim penyelam untuk mencari barang bukti di dalam air.
"Tim penyelam, ini sedang disisir di bawah untuk diselami, disterilkan. Kita tidak tahu ada apa. Tim selam masih melakukan agar disterilkan," ucap Anton.
Halaman 2 dari 8
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini