Dwi Estiningsih Minta Maaf, Kapolda Metro: Saya Berharap Laporan Dicabut

Dwi Estiningsih Minta Maaf, Kapolda Metro: Saya Berharap Laporan Dicabut

Ibnu Hariyanto - detikNews
Jumat, 23 Des 2016 10:06 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan/Foto: Ari Saputra
Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan berharap pelapor yang mengadukan Dwi Estiningsih mencabut laporannya di Polda Metro Jaya. Dwi Estiningsih dipolisikan gara-gara 5 gambar pahlawan di uang rupiah baru disebut sebagai kafir.

"Saya berharap kalau (Dwi Estiningsih) sudah minta maaf, pelapor bisa mencabut laporannya," ujar Iriawan kepada wartawan di Gedung Ditjen Bea-Cukai, Jl Ahmad Yani By Pass, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (23/12/2016).

Pelapor Dwi Estiningsih, Achmad Zaenal Effendi, mengaku menerima permintaan maaf itu. Tetapi Zaenal menginginkan proses hukum terus berjalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca juga: Pelapor Terima Permintaan Maaf Dwi Estiningsih, Tapi Proses Hukum Berlanjut)

"Kita akan pastikan dulu ke pelapor, tapi dari tipikal yang bersangkutan kemungkinan akan mencabut menurut analisis saya. Saya juga berharap kalau sudah minta maaf ya, yang namanya manusia kalau memaafkan dengan tulus mungkin bisa dicabut," sambung Iriawan.

Kasus ini berawal saat Dwi melalui akun Twitter-nya, @estiningsihdwi, me-retweet sebuah artikel berjudul 'Tiada Pahlawan Imam Bonjol di Dompet Kami Lagi' pada Senin (19/12) lalu. Gambar Imam Bonjol di uang Rp 5.000 yang baru saat ini memang digantikan sosok guru besar Nahdlatul Ulama (NU), Dr KH Idham Chalid.

Dwi mengkritisi Bank Indonesia (BI) dan pemerintah yang baru saja menerbitkan uang rupiah desain baru itu. Dia mengkritik 12 pahlawan yang gambarnya terpampang di uang rupiah baru. Dia menilai komposisi pahlawan di uang baru itu dari sisi agama tidak ideal, karena tidak mengakomodir Islam sebagai mayoritas.

Cuitan Dwi direspons Zaenal selaku Sekretaris Forum Komunikasi Anak Pejuang Republik Indonesia (Forkapri) dengan melapor ke Polda Metro. Zaenal adalah anak seorang pejuang veteran.

(Baca juga: Dwi Estiningsih Ingin Temui Pelapor untuk Minta Maaf Soal 'Pahlawan Kafir')

Setelah pelaporan ini, pihak Dwi melalui kuasa hukumnya dari LSM Pusat Advokasi Hukum dan HAM (PAHAM), Iwan Satriawan, menyatakan permohonan maaf atas pernyataan kliennya.

"Bu Dwi menyatakan ke saya, dia tidak ada maksud untuk menyerang atau menyinggung," kata Iwan.

(fdn/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads