Sumarsono Diprotes Atlet DKI, Pemberian Penghargaan Batal Dilakukan

Sumarsono Diprotes Atlet DKI, Pemberian Penghargaan Batal Dilakukan

Ahmad Ziaul Fitrahudin - detikNews
Jumat, 16 Des 2016 22:43 WIB
Foto: Ahmad Ziaul Fitrahudin/detikcom
Jakarta - Agenda pemberian penghargaan untuk atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) untuk kontingen DKI Jakarta batal. Hal tersebut terjadi setelah beberapa atlet protes soal dana penghargaan.

Pemberian penghargaan atlet sedianya akan digelar di Gedung Balai KOta DKI, Ruang Balai Agung, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (16/12/2016). Saat itu Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono hadir di acara tersebut bersama Kepala Disorda DKI Jakarta Firmansyah dan Ketua Umum KONI Provinsi DKI Jakarta Raja Sapta Ervian.

Kegaduhan bermula saat salah satu atlet berteriak meminta penghargaan sesuai yang dijanjikan Pemprov DKI Jakarta. Kemudian sejumlah atlet berdiri membentangkan spanduk kecil bernada protes.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keringat kami dan darah sudah Kami curahkan, tanggung jawab sudah kami selesaikan. Kami hanya ingin hak yang dijanjikan dituntaskan," demikian tulisan di spanduk tersebut sambil ditujukan ke Sumarsono.

Sejurus kemudian, Sumarsono meninggalkan ruangan Balai Agung. Acara penghargaan atlet pun dibatalkan. Ratusan atlet yang hadir berteriak protes sambil membentangkan spanduk protes.
Sumarsono Diprotes Atlet DKI, Pemberian Penghargaan Batal DilakukanFoto: Ahmad Ziaul Fitrahudin/detikcom

"Gimana? Orang enggak kondusif, dibatalkan. Nanti dirembuk dibicarakan nanti, diputuskan di rapat DKI. Saya kan enggak tahu. Prinsipnya semua bisa dibicarakan," kata Suamrsono sambil bergegas meninggalkan ruangan.

Sumarsono mengatakan, Pemprov DKI sudah menyiapakan dana penghargaan atlet Rp 300 miliar. Namun, ada aturan terkait pembatasan pemberian penghargaan pemerintah pusat melalui Kemenpora. Alhasil, nilai penghargaan itu dikurangi menjadi Rp 116 miliar.

"Yang jelas ada peraturan pusat, pemerintah daerah tidak boleh memberikan lebih yang diberikan nasional. Sementara dari kita sudah siap angkanya. Kita sudah siap Rp 300 miliar. Tapi karena tertahan kita hanya terpakai Rp 116 miliar," jelas Sumarsono.

(azf/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads