Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim Kombes (Pol) Winston Tommy Watuliu melalui keterangan tertulis menjelaskan penemuan mayat ini berawal dari laporan petani. Saat ditemukan, kondisi kedua mayat pria tersebut sudah berupa tulang-belulang.
"Seorang petani menemukan dua sosok mayat pada Selasa (8/11) sekira jam 09.00 Wita bertempat di Desa Semangko. Mayat berada di 16 meter dari pinggir jalan. Kedua mayat tersebut diduga mayat pria yang kondisinya sudah menjadi tulang," kata Winston Tommy, Selasa (29/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rum menelusuri dan menemukan 2 mayat yang terbungkus karpet. Karena ragu, ia pun memberi tahu seorang petani lainnya bernama Akbar Tanjung hingga kemudian melapor ke pos polisi di Km 24, Marang Kayu. Polisi membawa kedua mayat untuk dilakukan autopsi.
"Autopsi dilakukan pada Kamis (10/11) sekira 15.00 sampai 16.45 Wita oleh Dr Daniel Umar di RS Abdul Wahab Syarani, Samarinda. Diduga waktu kematian mayat lebih dari 18 hari," ujar Winston.
Polisi kemudian mendapatkan identitas salah satu mayat pada Minggu (20/11). Diketahui mayat tersebut bernama Subhan Nur alias Yusuf (21). Ia berprofesi sebagai sopir truk yang akan mengantarkan sawit ke PT Suan. Hal ini diketahui setelah ada pengakuan dari orang tua korban bernama Kasmali (44). Kasmali mengenali barang bukti yang ditemukan pada mayat Subhan. Sementara, mayat yang lain belum diketahui identitasnya.
Polisi berhasil menangkap Eko Susilo setelah melakukan investigasi. Eko ditangkap pada Senin (28/11) sekitar pukul 16.40 Wita dengan barang bukti berupa 1 unit mobil Xenia warna abu-abu metalik dengan nomor polisi KT-1457-BM.
"Berdasarkan hasil investigasi, tim mendapatkan resume terhadap terduga pelaku bernama Eko Susilo. Tim gabungan Unit Jatanras Ditreskrimum Polda Kaltim dan Sat Reskrim Polres Bontang menangkapnya di Kampung Sepan, Sotek, Penajam, Kabupaten Paser Penajam Utara," ujar Winston.
Atas perbuatannya, Eko Susilo disangkakan Pasal 340 KUHP dan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup dan hukuman mati. Winston mengatakan pengungkapan kasus ini dilakukan dengan cepat untuk menghindari potensi kejahatan serupa. (jbr/tor)











































