Antasari Azhar: Kalau Saya Punya Kewenangan, Sudah Saya Bongkar Kasus Ini

Antasari Azhar: Kalau Saya Punya Kewenangan, Sudah Saya Bongkar Kasus Ini

Danu Damarjati - detikNews
Sabtu, 26 Nov 2016 17:18 WIB
Antasari Azhar berkemeja krem, bersama Wapres JK di sisi kiri dan Menkum HAM Yasonna di kanan/Foto: Danu Damarjati/detikcom
Jakarta - Mantan Ketua KPK Antasari Azhar kini merayakan kebebasannya setelah tujuh tahun enam bulan berada di balik dinding bui. Dorongan muncul agar Antasari bisa mengungkap kebenaran terkait kasus yang membuatnya dipenjara, yakni kasus pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen.

Namun Antasari memilih untuk mengendapkan diri dulu sebelum menuntaskan pengungkapan kasus yang dimulai saat dia masih memimpin KPK silam. Dia kini akan beristirahat tiga bulan dulu.

"Kalau tanya itu berarti pertanyaan itu untuk tiga bulan lagi. Sekarang saya lagi istirahat, bayar nazar ziarah orang tua, ke leluhur saya. Itu dulu saya laksanakan. Setelah itu Januari saya mau umroh. Setelah umroh baru kita bicara itu. Terlalu dini kita bicara itu sekarang," kata Antasari usai syukuran di Hotel Grand Zuri, BSD City, Tangerang Selatan, Sabtu (26/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekalian, tiga bulan usai hari bebas bersyarat dirinya ini digunakan untuk menyusun langkah membongkar kasusnya. Dia mengaku tak takut untuk mengungkap kebenaran.

"Saya takut sama siapa? Saya sudah menjalani tujuh tahun enam bulan loh. Apa yang saya takutkan? Cuma nanti ada waktunya. Kita perlu taktik, perlu strategi," kata Antasari.

(Baca juga: Soal Antasari Azhar, Jusuf Kalla: Kebenaran Harus Diungkap)

Taktik jitu perlu dia rumuskan supaya tak gagal di tengah jalan. Soalnya kekuatan dia bukanlah kekuatan istimewa di mata hukum. Dia hanya akan menjalankan pengungkapan kasus sesuai koridor hukum.

"Dan satu hal, kalau saya punya kewenangan hari ini, mungkin sudah saya bongkar. Tapi saya tidak punya kewenangan. Kita harus melalui lembaga yang formal. Kalau lembaga formal itu tidak mau? Kita harus melalui upaya lagi, pelan-pelan dong. Ibaratnya mencari jarum di jerami itu," kata Antasari.

(Baca juga: Menkum HAM: Ada Bau Amis di Kasus Antasari Azhar)

Memang Antasari sudah tak punya kewenangan. Namun pada acara hari ini terlihat Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hingga Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly hadir di acara syukuran. Bahkan JK mendorong agar kebenaran harus diungkap. Antasari merasa mendapat dukungan dari elite pemerintahan.

"Support maksimal mereka. Cuma pada akhirnya kan saya yang harus buka. Biarlah proses itu nanti yang membuka," kata Antasari.

(Baca juga: Jokowi: Saya Diundang ke Syukuran Antasari, Tapi Maaf Tak Bisa Datang)

Antasari merasakan ada kepedulian dari pimpinan negara. Bahkan Presiden Jokowi diceritakannya meminta maaf karena tidak bisa hadir di acara ini. Sebagaimana diketahui, Jokowi sedang berada di Makassar untuk meresmikan Pelabuhan Perikanan Untia.

"Dari Pak Jokowi telepon kira-kira pukul 10.00 WIB, 'Mohon maaf Pak Antasari, saya lagi di Makassar ada kegiatan kenegaraan' Ada peresmian apa begitu. 'Oh ya enggak apa-apa, Pak,' saya katakan. Beliau ada kepedulian," ungkap Antasari.

(dnu/bpn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads