Pernikahan Ma'ruf dengan sang istri itu digelar pada 2014 lalu. Pernikahan itu dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat.
Namun pada hari Rabu (21/25) kemarin, tiba-tiba saja Boni mengunggah kembali foto pernikahan Ma'ruf di Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami merasa tersinggung dengan unggahan saudara Boni, menyebarkan tweet yang kemudian bagi kami terpanggil menjadi sesuatu masalah yang besar. Hari ini konsultasi Bareskrim karena ini delik aduan. Kalau misal dari sisi hukum memungkinkannya seperti apa. Ini konsultasi dulu," ucap koordinator tim Advokat Muda NU, Soleh, kepada wartawan di Bareskrim, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2016).
Soleh menyebut konsultasi pidana ini merupakan inisiatif dari mereka sendiri. Bagi mereka, kasus ini bukan lagi persoalan minta maaf yang sudah diungkapkan oleh Boni. Karena Boni dianggap telah berani melawan seorang ulama.
"Persoalannya ini sudah viral dan menyebar di masyarakat. Sebenarnya unggahan seperti itu, kalau ulama menikah lagi dan istrinya berumur 30 tahun kan enggak salah. Kami yakin Kiai Maruf sudah memaafkan," jelas Soleh.
"Persoalannya ulama ini panutan kita, dia berani ke ulama NU. Buat kita jadi terpecah belah karena ada kepentingan lain dibawa-bawa. Ulama seperti dipermainkan," tambah dia.
Soleh dalam konsultasinya ini ingin mengetahui apakah delik aduannya sesuai dengan hukum atau tidak. Ia pun menganggapnya sudah dalam ranah melanggar UU ITE.
"Kami tak ingin kyai kami dilecehkan. Beliau panutan kami. Itu kami anggap pelecehan karena di media sosial banyak komentar di luar batas. Kami enggak bakal tinggal diam," ucap Soleh.
Sebagai barang bukti dalam konsultasi ini, pihak Advokat Muda NU membawa 'screenshot' cuitan Boni di Twitter.
Boni telah meminta maaf atas tindakannya tersebut. Dia mengaku salah: seharusnya menyimpan gambar namun malah mempostingnya di Twitter.
"Saya meminta maaf untuk salah tekhnis terkait foto nikah pimpinan MUI. Foto masuk ke HP saya dari WA yang dikirim Bung Bithor. Kepencet," kata Boni.
Sedangkan Ma'ruf mengatakan tindakan Boni tersebut merupakan tindakan yang 'ada-ada' saja. Dia menyebut apa yang dialaminya itu merupakan risiko perjuangan sebagai Ketum MUI.
"Bukan hanya MUI, saya pun dibully juga. Umur saya 73 tahun, dikatakan nikah dengan gadis umur 20 tahun. Saya bilang sama istri saya, kamu gadis ya waktu saya nikahin. Padahal, istri saya sudah beranak dua. Foto itu sudah beberapa tahun yang lalu. Ada ada saja. Itu risiko," kata KH. Ma'ruf saat sambutan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MUI II di Hotel Mercury, Ancol, Rabu (23/11) malam. (fjp/fjp)