"Saya juga ditunjukkan seseorang yang mengaku sebagai komandannya waktu saya ajak dialog, itu ditunjukkan apakah betul ini orangnya, saya nyatakan betul," ujar Djarot kepada wartawan usai dimintai keterangan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/11/2016).
Dalam pemeriksaan, Djarot ditemani oleh Ketua Timses Ahok-Djarot, Prasetio Edi Marsudi, dan tim Hukum dan Advokasi yakni Pantas Nainggolan, Yodben Silitonga, Ronny Talapessy, Lambok Gurning dan Gelora Tarigan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi sudah saya berikan keterangan waktu di BAP ada 17 pertanyaan yang menyangkut kronologi penghadangan, yang menghalang-halangi kampanye di Kembangan Utara," ungkap Djarot.
Djarot mengatakan, dirinya ingat betul dengan pria tersebut. Pria itu, lanjut Djarot, keluar di antara massa pendemo yang menghadangnya saat hendak berdialog dengan warga Kembangan Utara.
"Ketika saya bilang 'mana komandannya..mana komandannya', keluar seseorang itu," imbuh Djarot.
Djarot menambahkan dirinya sama sekali tidak kenal dengan NS yang mengaku sebagai 'komandan' pendemo itu.
"Saya sama sekali tidak kenal sama orang tersebut, termasuk juga saya tidak ada yang kenal dengan sekelompok orang yang teriak-teriak dan menghadang saya ada beberapa orang itu saya tidak kenal," tutur Djarot.
(mei/fdn)