Presiden Jokowi memanggil organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni NU, Muhammadiyah juga Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Ada pertemuan dengan ormas Islam besar tentu juga akan berdampak pada prinsip dan keadaan yang lebih kondusif," kata Akom di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sikapnya sama saya kira semua kita komit pada demokrasi. Demonstrasi adalah suatu wahana dari sistem demokrasi yang dibenarkan karena itu penyampaian pendapat hak konstitusional," ungkapnya.
"Tetapi kita ya mau merusak tatanan dengan demonstrasi kemudian terjadi anarkisme. Yang dihindari kan tindakan anarkisme," imbuhnya.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak melarang umat muslim untuk menyatakan pendapat di tempat umum. Tetapi MUI menegaskan, tindakan anarkis tak diperbolehkan.
"Kalau memang nanti ada demonstrasi misalnya supaya ikut peraturan, supaya santun, supaya tidak anarkis, kemudian tidak terprovokasi, tidak merusak," kata KH Maruf sebelum pertemuan di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).
MUI tak melarang demonstrasi karena tak ada aturan yang tidak perbolehkan itu. MUI juga menegaskan, pihaknya tak memiliki massa untuk demonstrasi pada Jumat, 4 November 2016.
"MUI tak punya massa, yang punya massa itu ormas jadi saya kira begitu," kata Maruf.
(wsn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini