"Pelan-pelan. Jangan dirusak," kata Djarot kepada Satpol PP Kecamatan Taman Sari saat melakukan operasi, Selasa (25/10/2016).
Saat razia, seorang pedagang bernama Agus (64) menghampiri Djarot. Dia mengaku sudah membayar Rp 30 ribu kepada oknum Satpol PP agar tidak dirazia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
|
Aduan ini diminta Djarot ditindaklanjuti Wali Kota Jakbar Anas Effendy. Pada penertiban PKL, Anas memang ikut mendampingi Djarot.
"Tolong itu didalami orangnya siapa. Kalau seperti itu (menerima suap) harus ditindak. Kalau betul (ada orang yang disuap), harus diproses dan ditindak," kata Djarot.
Saat penertiban, kondisi sempat ricuh. Krat botol minuman melayang. Melihat kericuhan, Djarot menghindar dan mundur ke belakang.
![]() Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melihat proses penertiban PKL di sekitar Stasiun Kota, Selasa (25/10/2016) |
Djarot juga menegaskan penertiban PKL akan dilakukan secara periodik. Dia mengaku heran dengan para pedagang yang tidak memanfaatkan lokasi berdagang yang disediakan Pemprov DKI.
"Ini kan penyakit menahun dan terus terusan. Sudah ditertibkan balik lagi, balik lagi. Kemudian kita sudah menyediakan tempat di jalan Cengkeh, tapi balik lagi," kata Djarot.
Sebelum meninggal lokasi penertiban, Djarot mengatakan agar gerobak dan barang yang disita dirawat.
"Kalau sudah disita, barangnya dijaga, jangan dirusak," kata Djarot.
![]() Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melihat proses penertiban PKL di sekitar Stasiun Kota, Selasa (25/10/2016) |