"Kalau dilihat dari identifikasi tadi yang dilakukan Puslabfor dan dibantu pihak teknisi tadi, kemungkinan memang ada kebocoran, karena ada 1 tabung gas dalam kondisi on. Dalam kondisi on itulah bisa memungkinkan kebocoran dan kebocoran itu ada ruang hampa sehingga diisi oleh gas tersebut," kata Kapolsek Pondok Gede, Kompol Sukadi kepada wartawan di lokasi ledakan PHD, Jl Hankam, Pondok Melati, Bekasi, Senin (24/10/2016).
Polisi tengah mengidentifikasi terkait temuan tersebut. Sebab sesuai prosedur seharusnya regulator tabung gas dalam posisi off. Tengah ditelusuri dugaan kelalaian atas prosedur yang seharusnya dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Tabung gas yang diamankan dari lokasi ledakan gerai PHD, Bekasi, Senin (24/10/2016) |
Namun belum dipastikan pemicu yang menyebabkan terjadinya ledakan. Polisi menyebut ada 1 tabung gas 50 kg yang bocor dari total 4 tabung di lokasi.
(Baca juga: Pengakuan Pegawai PHD Pondok Melati yang Terakhir Tinggalkan Gerai)
"Menurut teknisi dari saklar listrik pun bisa memicu ledakan tersebut," imbuhnya.
Pada pukul 13.44 WIB, 4 tabung gas dipindahkan polisi dari lokasi ke Mapolsek. Tim teknisi sebelumnya lebih dulu mengosongkan isi tabung gas.
"Barang bukti kita akan amankan semua di Polsek,"sebutnya.
Hingga saat ini sudah ada 11 orang yang diperiksa terkait ledakan yang terjadi pada pukul 06.40 WIB, Minggu (23/10). Mereka yang diminta keterangan di antaranya penghuni rumah yang berada di belakang gerai, karyawan PHD termasuk pegawai Alfamidi yang bangunannya ikut rusak karena kuatnya ledakan.
Sebelumnya salah satu pegawai PHD Pondok Melati, Arom mengatakan ada 4 karyawan yang terakhir--termasuk dirinya-- meninggalkan gerai pada pukul 02.00 WIB, Minggu (23/10).
Menurut Arom, dari total 4 tabung gas, ada 2 tabung yang sudah kosong. Selang tabung memang masih terpasang, namun ia memastikan kondisi regulator sudah tertutup. (fdn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini