"Kalau dihargai Rp 20 ribu, itu anggarannya dari mana?" kata Ketua Fraksi Partai Gerindra Abdul Ghoni saat berbincang, Rabu (19/10/2016).
Menurutnya, butuh biaya miliaran rupiah untuk menajalankan perburuan tikus ini. Tentu ini perlu disoroti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai rencana ini tak perlu direalisasikan. Malahan ini rawan disalahartikan sebagai akal-akalan pemberian duit demi tujuan kampanye. Sebagaimana diketahui, Ahok dan Djarot Saiful Hidayat akan berlaga pula di Pilgub DKI 2017.
"Jangan binatangnya saja yang harus dibasmi, tapi tikus-tikus yang ada di Pemprov DKI yang harus dibasmi," kata Ghoni sambil tersenyum.
Seharusnya, menurut dia, cukuplah petugas di kelurahan-kelurahan Jakarta dioptimalkan. Perlu dicari obat pembasmi tikus yang efektif agar populasi tikus bisa dikendalikan.
"Kalau mau tidak ada tikus, bukan dihargai per ekor tikus Rp 20 ribu. Tapi carilah obat yang sangat mujarab agar tikus tidak berkembang biak. Kita kan banyak ahli kehewanan, tidak mungkin tidak ada obat yang jitu," katanya.
(dnu/imk)