Alih-alih bebas dari banjir, warga relokasi Kampung Pulo di Rusun Jatinegara Barat malah sering tempat tinggalnya bocor. Walhasil unit yang mereka tempati pun terkena banjir akibat bocor.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dibilang tinggal Kampung Pulo kebanjiran, di sini (lantai 16) saya malah selalu kebanjiran. Sekarang setiap hujan turun, itu air pada ngocor dari sela-sela tembok. Ini lantai unit sampai basah semua. Belum lagi bagian tembok yang banyak retak-retak, padahal bangunan ini baru berumur dua tahun. Bagaimana nanti kalau udah bertahun-tahun," kata Denli saat berbincang dengan detikcom, Selasa (18/10/2016).
![]() |
Hal yang sama juga diutarakan oleh Fauzi penghuni rusun tower B di lantai 16. Unit rusun yang di tempati kerap kebanjiran ketika hujan mengguyur wilayah Kampung Melayu.
"Unit saya juga bocor parah, air itu rembes dari atas. Bagian atas rusun ini memang dak beton. Jadi air hujan itu langsung rembes ke tembok," kata Fauzi.
Fauzi mengatakan hampir rata-rata unit rusun di lantai 16 mengeluhkan masalah yang sama. Alhasil penghuni lantai 16 pun merasa tidak nyaman untuk tinggak di unit tersebut.
Baik Denli maupun Fauzi sudah melaporkan kebocoran itu ke pengelola. Namun perbaikan yang dilakukan tidak maksimal. "Seperti ini, bocor itu cuma diplester pakai semen, sedangkan kalau ada lubang pipa yang jadi tempat tetesan air hanya ditambal dengan lem dan itu sama saja bohong," kata Denli.
"Sudah disampaikan tapi jawabannya selalu nanti-nanti saja, ya akhirnya jadi begini kondisi ruangan yang kebocoran jadi berjamur gini," Fauzi menambahkan. (edo/erd)