BMG Akan Bangun 160 Titik Amat Pendeteksi Bencana Alam

BMG Akan Bangun 160 Titik Amat Pendeteksi Bencana Alam

- detikNews
Jumat, 01 Apr 2005 16:04 WIB
Jakarta - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) akan membangun 160 titik amat untuk mendeteksi gejala-gejala bencana alam. Pembangunan akan dilakukan di seluruh Indonesia dan diharapkan selesai dalam 2 tahun. Demikian disampaikan Kepala BMG Gunawan Ibrahim dalam jumpa pers usai dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor Presiden, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (1/4/2005). Jumpa pers digelar bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M Ma'ruf dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Sudi Silalahi. BMG berharap dengan pembangunan titik amat tersebut, dalam waktu 5 menit bisa mengetahui di mana, kapan dan berapa kekuatan gempa di suatu daerah. Data tersebut kemudian akan dimanfaatkan untuk peringatan dini tentang ancaman tsunami.Gunawan menegaskan, kecepatan prediski bencana sangat tergantung pada jarak lokasi gempa dengan daerah pemukiman. Misalnya gempa dan tsunami yang terjadi 26 Desember 2004 lalu. Di Srilangka, jarak titik gempa dengan negara itu kurang lebih 2 ribu kilo meter. Dengan demikian waktu prediksi tsunami diperkirakan 3 jam. Hal itu sangat berbeda dengan Aceh, Meulaboh dan Simelue. Di Banda Aceh, tsunami diprediksikan akan tiba 25 menit, Meulaboh 15 menit, sedangkan Simelue tepat di depan mata. "Sehingga waktu 5 menit, bisa sangat dimanfaatkan oleh masyarakat yang tinggal di dekat titik atau pusat gempa," kata Gunawan. Sejauh ini Indonesia baru memiliki 31 titik amat. Titik amat ini tersebar di dalam 10 subsistem mulai dari titik paling barat Banda Aceh hingga Papua.Tidak Perlu TungguPembangunan titik amat selanjutnya akan terkonsentrasi di daerah pusat gempa. Prioritasnya di daerah pantai Jawa dan pantai Sumatera bagian barat dan timur hingga ke Papua. Sementara di daerah Kalimantan dan pantai timur Sumatera diprediksikan merupakan daerah yang minim gempa. Gunawan lantas mengingatkan masyarakat agar tetap harus melakukan peringatan dini bencana tanpa menunggu pembangunan titik amat selesai. Masyarakat harus melek terhadap tanda-tanda bencana. Misalnya untuk tsunami, masyarakat bisa melihat tanda-tanda datangnya tsunami setelah gempa seperti ombak berbuih putih, gelombang berwarna hitam dan terjadi air surut.Untuk pembangunan titik amat tersebut, sejumlah negara telah menyatakan akan memberikan bantuan. Cina misalnya membantu mensuplai 10 unit titik amat, Jerman 25 unit dan Jepang 22 unit. (iy/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads