Mahfud membeberkan, saat bertemu itu dirinya sudah tidak yakin Dimas Kanjeng memiliki kemampuan seorang kiai. Menurutnya Dimas Kanjeng tidak fasih membaca salam, salawat, dan doa-doa.
Mahfud melihat justru padepokan di Probolinggo itu lebih seperti tempat klenik, bukan pesantren. Di sana juga ada yang datang untuk menggandakan uang, termasuk dari kalangan jenderal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wah banyak lah yang disebut-sebut di situ," tambahnya saat ditanya apakah Jenderal TNI atau Polisi.
Karena itu, Mahfud juga mengimbau kepada masyarakat luas agar lebih cerdas dan tidak percaya dengan penggandaan uang tersebut.
"Ini zaman sudah begitu maju ya, jadi masyarakat itu jangan mudah percaya dengan cara-cara klenik seperti itu," urainya. (idh/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini