Ahok Curiga Ada Mafia Reklame yang Kuasai JPO Jakarta

Ahok Curiga Ada Mafia Reklame yang Kuasai JPO Jakarta

Niken Purnamasari - detikNews
Senin, 26 Sep 2016 09:35 WIB
Ahok Curiga Ada Mafia Reklame yang Kuasai JPO Jakarta
JPO di Sarinah, Jakpus (Foto: Bisma Alief/detikcom)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menduga ada mafia reklame di jembatan penyeberangan orang (JPO). Mafia ini disebut memanfaatkan JPO untuk memasang reklame secara bebas.

Ahok mengatakan, banyak JPO di Jakarta yang dibangun oleh pihak swasta. Namun banyak di antaranya yang mengizinkan pemasangan reklame di jembatan tanpa ada tambahan konstruksi dengan alasan penghematan.

"Jadi banyak sekali swasta membangun JPO nyambung tapi enggak mau pelihara. Iklan yang dia bikin nggak pakai konstruksi sendiri digantungin ke JPO-nya untuk penghematan. Pelanggaran terjadi semua, dulu yang izin pengawasan bisa disogok saya kira," kata Ahok di Balai Kota, Senin (26/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menduga ada mafia atau oknum dari agensi periklanan maupun pihak lain yang sengaja menguasai JPO sebagai lahan bisnis mereka.

"Kita semua halte JPO sudah ada prototipe nya. Kita tinggal cetak saja cuma masalahnya mesti penghapusan aset, bangun pake APBD gagal. Kita ditawarin iklan gagal. Ini kan ada kaya mafia iklan yang pengen menguasai JPO," ungkap Ahok.

Ke depannya, Ahok melarang pemasangan reklamasi di JPO. Meskipun ada gagasan agar reklame dipasang dalam bentuk LED (Light-Emitting Diode), prinsip dari pemasangan reklame ditegaskan Ahok tidak boleh menutupi JPO dan hanya reklame berukuran kecil yang diperbolehkan untuk dipasang.

"Nggak mau (ada iklan di JPO). Kalau mau iklan kecil sekali. Jadi prinsipnya mau LED atau apapun kamu nggak boleh nutupin. Model yang paling jelas termasuk tulisan kecil boleh itu ada yang di MRT yang di Bundaran HI," jelas Ahok. (nkn/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads