Jemaah, Jangan Tawaf Wada Terlalu Dekat dengan Waktu Kepulangan

Laporan dari Arab Saudi

Jemaah, Jangan Tawaf Wada Terlalu Dekat dengan Waktu Kepulangan

Rachmadin Ismail - detikNews
Jumat, 23 Sep 2016 19:56 WIB
Jaetul Muchlis Basyir (kiri) (Foto: Gagah Wijoseno/detikcom)
Makkah - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menemukan beberapa jemaah yang melakukan tawaf wada atau perpisahan terlalu mepet dengan jam kepulangan ke Tanah Air. Akibatnya, ada beberapa jemaah yang nyaris tertinggal rombongan.

Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam) yang juga Kepala Satuan Operasional Arafah, Muzdalifah, Mina (Kasatops Armina) Jaetul Muchlis menyampaikan imbauan ini sudah disampaikan ke petugas perlindungan jemaah di Daker dan Sektor Makkah untuk diteruskan kepada para petugas kloter, kepala regu, dan kepala rombongan agar dapat mengkondisikan para jemaahnya.

"Mohon disampaikan kepada petugas kloter serta karom dan karu untuk tidak memaksakan masuk jam kritis keberangkatan dalam melaksanakan Tawaf Wada, terutama untuk jemaah lanjut usia," kata Muchlis, Jumat (23/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak Sabtu (17/09) lalu, Daker Makkah sudah mulai memulangkan jemaah haji Indonesia melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah. Selain itu, mulai hari ini, Daker Makkah juga memberangkatkan jemaah haji Indonesia dari Makkah menuju Madinah. Sebelum meninggalkan Kota Makkah, jemaah haji Indonesia melakukan Tawaf Wada atau tawaf perpisahan.

"Pelaksanaan Wada tetap dalam kekuatan rombongan atau regu. Unsur linjam agar tetap mengadakan pengawasan dan pendampingan untuk jamaah risiko pisah rombongan," ujar Muchlis.

Ditanya soal jam kritis, Muchlis mengatakan bahwa maksudnya adalah 4 jam sebelum pemberangkatan jemaah haji, baik yang akan menuju ke Jeddah maupun Madinah. Jika Tawaf dilakukan terlalu mepet dengan pemberangkatan, maka akan menyulitkan petugas keamanan sektor khusus manakala ada jemaah yang terpisah dengan rombongan dan belum pulang ke hotel.

(Baca juga: Jemaah Indonesia Terus Berkurang, Makkah kini Mulai Lengang)

Jika pelaksanaan Tawaf Wada tidak terlalu mepet, lanjut Muchlis, kalau ada jemaah terpisah dengan rombongan, maka masih ada jeda waktu yang cukup bagi petugas sektor khusus untuk melakukan pencarian.

Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram Ali Nurokhim mengamini imbauan Jaitul Muchlis. Menurutnya, enam hari pemulangan jemaah haji dari Makkah ke Madinah, peristiwa jemaah terpisah dari rombongan saat di Masjidil Haram cukup banyak. "Cukup lumayan (jumlahnya). Didominasi oleh jemaah usia lanjut," ujarnya.

"Bahkan ada yang belum tawaf sudah ketinggalan rombongan sehingga akhirnya dipandu tawaf oleh tim seksus," tambahnya.

Ali Nurokhim mengaku mengintensifkan anggotanya dalam tugas penjagaan di Masjidil Haram. Begitu menerima informasi adanya jemaah terpisah rombongan jelang keberangkatan mereka ke Jedah, Ali segera mengerahkan timnya untuk menyisir Masidil Haram dan sekitarnya, baik dari dalam maupun luar. (mad/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads