Pasca kejadian pada Sabtu (17/9/2016) sekitar pukul 16.30 WIB, beredar kabar jika mobil dinas dengan nomor polisi BL 136 Y itu dilempari bahan peledak oleh pengguna motor. Namun ada satu versi lagi yang menyebutkan bahwa bahan peledak itu sudah ada di dalam mobil.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Goenawan, mengatakan, pihaknya hingga kini masih menyelidiki asal usul bahan peledak dan jenisnya. Polisi juga belum mengetahui cara pelaku melakukan aksinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehari pasca kejadian, polisi berhasil menangkap istri siri Mansur yang diduga sebagai otak pelaku. Perempuan berinisial SZ (35) itu menyuruh adiknya AF untuk membuntuti Aulia. Tujuannya, untuk membalas sakit hati SZ.
Entah bagaimana ceritanya, mobil Kijang Innova yang ditumpangi tujuh orang itu tiba-tiba meledak. Aulia tewas setelah sehari menjalani perawatan di rumah sakit Bener Meriah. Sementara adiknya, Kibi yang masih balita meninggal di tempat.
Selain itu, di dalam mobil tersebut juga ada istri pertama Mansur dan beberapa saudaranya. Mereka mengalami luka-luka akibat terkena ledakan.
"Kita belum bisa pastikan bahan peledak itu dilempar atau sudah ada di dalam," ungkap Goenawan.
"Untuk jenis bahan peledak juga belum kita ketahui," jelasnya.
Akibat kejadian tersebut, interior mobil mengalami kerusakan, kaca retak, bagian atap mobil bolong-bolong. Polisi langsung turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan tak lama setelah kejadian.
"Saat ini tersangka AF masuk ke dalam DPO Polres Bener Meriah. Yang jelas peledakan ini gara-gara masalah keluarga," ungkap Goenawan. (trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini