Bila jemaah ingin belanja oleh-oleh, sebaiknya membeli di kota kepulangan agar tidak ribet saat membawa barang bawaan. Misalnya jemaah yang naik pesawat dari Jeddah sebaiknya belanja oleh-oleh di Jeddah.
Baca: Tips Aman Naik Taksi di Arab Saudi
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama jangan memakai pakaian ketat, berbicara genit dan menggoda. Bila ada pedagang yang bersikap tidak wajar, segera tarik ujung jilbab untuk menutupi wajah sehingga seolah tampil layaknya perempuan bercadar.
"Ini adalah salah satu cara yang menunjukkan bahwa perempuan tersebut mempunyai harga diri. Dengan isyarat demikian maka penjaga toko yang nakal tentu tidak akan berbuat macam-macam dan memperbaiki sikap," tulis Rafiq.
Baca: Jemaah Nafar Awal Tinggalkan Mina, Kota Makkah Dipenuhi Manusia
Selain itu, jangan berkeliling sendirian di dalam pasar. Usahakan bersama suami atau kelompok.
"Dengan demikian keamanan akan lebih optimal," imbuhnya.
Selain adab, Rafiq juga menuliskan sejumlah kosa kata yang biasa digunakan dalam jual beli di pasar. Berikut sebagian daftar katanya:
1. Aakhir bikam (Harga pasnya berapa?)
2. Fii Takhfidh (Ada diskon?)
3. Hadza ghaalii marrah (sungguh ini mahal sekali)
4. Hadza balasy (Ini gratis?)
5. Indak sharf (Punya tukar uang?)
6. Kulluh bikam (Semuanya berapa?)
7. Fii magas aakhar (ada ukuran kecil?)
8. Wein Baqi (Mana kembaliannya?)
Baca: Pemulangan Jemaah Mulai 17 September, Ini Daftar Kloternya (slh/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini