Tarif Klinik Kecantikan Abal-abal di Jakarta: Rp 5 Juta sampai Rp 70 Juta

Tarif Klinik Kecantikan Abal-abal di Jakarta: Rp 5 Juta sampai Rp 70 Juta

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Kamis, 15 Sep 2016 00:54 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Klinik kecantikan abal-abal di Jakarta yang telah beroperasi selama 16 tahun berhasil digerebek Bareskrim. Berapa tarif yang dipasang pelaku?

"Daftar harga untuk perawatan banyak sekali, ini salah satu saja untuk (operasi) hidung Rp 9,5 juta, kemudian dagu belah Rp 9,5 juta, untuk kantong mata Rp 11 juta, memperkecil perut atau sedot lemak punggung dan sebagainya Rp 40 juta sampai Rp 70 juta. Paling mahal sedot lemak," kata Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (14/9/2016).

Selain itu, klinik abal-abal ini juga menerima jasa suntik putih untuk membuat kulit lebih putih dan cerah. Tarif suntik ini terbagi dalam tiga paket berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Paket Rp 5 juta, paket Rp 10 juta dan paket Rp 15 juta," kata Kasubdit 1 Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri AKBP Adi Saputra dalam kesempatan yang sama.

Sebelumnya, klinik kecantikan itu tidak berizin BPOM dan juga memakai embel-embel ahli dari Jepang dan Jerman semata untuk menarik pelanggan. Setiap harinya belasan pelanggan ditarik.

"Pemilik daripada klinik ini profesornya enggak jelas. Ini merupakan daya tarik atau tipu muslihat supaya orang bisa tertarik ke situ," kata Ari.

"Tersangka juga menuliskan di tas kecil sebagai brosur tentang metode dari Jepang dan Jerman, untuk menambah keyakinan konsumennya," sambungnya.

Ari mengatakan praktik klinik itu hanya dijaga oleh satu perawat. Dan praktik di klinik di kawasan ini juga melayani perawatan pemutihan kulit.

"Tapi kalau dia mau bikin mancung, hilangkan tahi lalat, sedot lemak, membesarkan, mengecilkan payudara bikin panjang, sempit itu badan supaya langsing itu operasi di klinik utama," paparnya.

(idh/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads