Pemulangan Jemaah Mulai 17 September, Ini Daftar Kloternya

Makkah - Berakhirnya fase ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina akan dilanjutkan dengan fase pemulangan jemaah haji Indonesia gelombang pertama. Bus shalawat pun akan beroperasi kembali untuk melayani jemaah ke Masjidil Haram.

Nurul Badruttamam sebagai Kepala Daerah Kerja Airport Jeddah-Madinah mengatakan, penerbangan kloter pertama akan dimulai pada tanggal 17 September 2016.

Kloter pertama yang akan terbang adalah jemaah dari BDJ 1 take off pukul 09.00 Waktu Arab Saudi (WAS) dengan penerbangan Saudi Airlines SV 5900 menuju Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin dan diperkirakan tiba pada Minggu 18 September pukul 18.00 WITA.

Berikut jadwal take off tanggal 17 September 2016 lainnya:
(1) BDJ 1 take off 09.00 WAS dengan SV 5900.
(2) JKG 1 take off 10.10 WAS dengan GA 7561.
(3) PDG 1 take off 12.40 WAS dengan GA 3401.
(4) MES/KNO 1 take off 14.30 WAS dengan GA 3201.
(5) JKS 1 take off 17.10 WAS dengan SV 5600.
(6) UPG 1 take off 17.10 WAS dengan GA 1301.
(7) SUB 1 take off 18.30 WAS dengan SV 5640.
(8) BTH 1 take off 19.00 WAS dengan SV 5612.
(9) JKG 2 take off 19.40 WAS dengan GA 7461.

"Kita doakan bersama, semoga jamaah haji kita selalu dalam keadaan sehat wal 'afiat, selamat sampai tujuan dan menjadi haji yang mabrur. Amin ya robbal 'alamin," harap Nurul.

Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat saat diwawancarai terpisah mengatakan, para jemaah yang pulang awal wajib melakukan nafar awal. Artinya, hari ini para jemaah sudah meninggalkan Mina lalu bisa melanjutkan tawaf ifadhah bahkan sekaligus tawaf wadha. Tujuannya agar bisa memiliki waktu untuk persiapan kepulangan.

Rencananya, penimbangan bagasi koper besar akan dilakukan dua hari sebelum jadwal keberangkatan. Jemaah akan didorong dari pemondokan di Makkah 10 jam dari jadwal take off dan sudah harus tiba di bandara 6 jam sebelum keberangkatan.

"Karena tahun ini ada perubahan di mana tidak ada lagi city check in, maka semua barang akan dikirim langsung ke bandara. Kalau di bandara, artinya barang tersebut akan dicek oleh pihak keamaanan arab Saudi," ujar Arsyad Hidayat, Selasa (13/09).

"Dengan pola seperti ini, maka Arab Saudi yang akan menentukan, barang ini sesuai aturan atau tidak. Kalau tidak sesuai aturan akan langsung dikeluarkan mereka," tambahnya.

Untuk itu, PPIH terus mensosialiasikan agar jemaah tidak membawa barang terlarang dalam koper, termasuk air zamzam. Pemeriksaan barang akan dilakukan dengan ketat bersamaan dengan penimbangan barang di pemondokan. Sebagai informaasi, bagasi koper besar maksimal 32 kg, tas tentengan maksimal 7 kg dan mendapatkan air zam-zam 5 liter sebanyak 1 buah dibagikan nanti sesampainya di debarkasi.

(mad/fdn)