Berpegangan Tangan di Tengah Hiruk Pikuk Perjalanan ke Jamarat

Laporan dari Arab Saudi

Berpegangan Tangan di Tengah Hiruk Pikuk Perjalanan ke Jamarat

Rachmadin Ismail - detikNews
Rabu, 14 Sep 2016 18:43 WIB
Foto: Jemaah haji bergandengan tangan dari pemondokan di Mina sampai menuju Jamarat (Rachmadin Ismail/detikcom)
Makkah - Ada pemandangan menarik saat melihat perjalanan jemaah haji Indonesia dari pemondokan di Mina sampai menuju Jamarat. Jalan kaki sepanjang lebih dari 3 kilometer, seolah tak terasa bila bersama pasangan. Ada yang berpegangan tangan sambil tentunya menjaga pasangan.

Para jemaah Indonesia ini datang bersama pasangan masing-masing. Mereka bukan pengantin baru yang sedang berbulan madu, tapi pasangan yang sudah beranak cucu. Meski sudah lama membina rumah tangga, rasa sayangnya tidak luntur. Perjalanan panjang prosesi haji dilakoni berdua, sambil saling menjaga.

Foto: Jemaah haji bergandengan tangan dari pemondokan di Mina sampai menuju Jamarat (Rachmadin Ismail/detikcom)

detikcom berjalan sepanjang terowongan Moaisem bersama dengan pasangan asal Mandailing Natal, Sumatera Utara, bernama Baharudin Nasution (61) dan Syahruni Batubara (60). Keduanya adalah jemaah embarkasi Medan kloter 013 dan mereka bagian dari rombongan gelombang dua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbaju putih dan berkain oranye di leher, keduanya berjalan pelan dari pemondokan Mina hendak menuju Jamarat untuk melontar jumrah hari ketiga. Mereka sengaja mengambil sisi kiri terowongan bersama pasangan lain yang berada dalam satu kelompok, untuk menghindari kerumunan padat.

Pemandangan lautan jemaah (Rachmadin Ismail/detikcom)


Pagi itu, selepas Subuh memang banyak sekali jemaah Indonesia yang hendak melontar jumrah. Jalanan yang tersedia penuh sesak oleh lautan manusia. Namun bagi Baharudin, selalu ada ruang untuk menjaga sang istri. Tangan Syahruni terus dipegang sepanjang perjalanan. Bukan menuntun tapi berjalan seiring sejalan.

"Kita sudah punya anak 7, meninggal satu tinggal enam. Sekarang sudah punya cucu 14," ucap Baharudin saat ditanya soal keluarganya.

Pasangan Baharudin Nasution dan Syahruni Batubara (Rachmadin Ismail/detikcom)

Dia mengaku sudah mendaftar haji sejak tahun 2010 bersama sang istri. Berselang 6 tahun, keduanya akhirnya mendapat kesempatan berangkat haji. Panggilan dari Allah SWT datang di saat mereka memang sedang dalam masa 'tenang' karena anak-anaknya sudah hidup mandiri.

"Anak-anak saya sudah bisa hidup semua. Jadi saya sama istri saja berdua," ucap Baharudin sambil tersenyum dan merangkul Syahruni.

Tak hanya pasangan itu saja, sepanjang perjalanan memang terlihat banyak jemaah datang bersama istri dan suaminya. Mereka juga berpegangan tangan, bahkan ada yang sampai memakaikan kaos kaki istrinya yang lepas sampai mendorong sang istri dengan kursi roda.

Berjalan di Mina menuju Jamarat memang kerap menjadi titik krusial dan rawan insiden. Tak jarang, para jemaah selalu berusaha waspada melindungi keluarganya. Untungnya, tahun ini tak ada peristiwa yang besar hingga merenggut korban jiwa. Semoga sampai selesai prosesi haji dan kembali jemaah ke Tanah Air. Aaamin. (mad/hri)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads