Info Penting Untuk Keluarga Jemaah Terkait Safari Wukuf dan Badal Haji

Laporan dari Arab Saudi

Info Penting Untuk Keluarga Jemaah Terkait Safari Wukuf dan Badal Haji

Rachmadin Ismail - detikNews
Jumat, 09 Sep 2016 18:19 WIB
Foto: Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Muhajir Yanis/ Madin detikcom
Makkah - Jemaah haji yang wafat akan dibadalkan hajinya. Mereka yang sakit pun akan tetap menjalani wukuf dengan cara naik kendaraan. Para keluarga di rumah, tidak perlu khawatir. Ibadah para jemaah Insya Allah tetap dinomorsatukan.

Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Muhajir Yanis menerangkan, pemerintah akan melakukan badal haji dan safari wukuf bagi jemaah yang wafat dan sakit. Saat ini, proses pendataan dan perekrutan masih berjalan.

"Sampai hari ini data yang masuk ke kami sudah 89 yang kemungkinan akan kita safari wukufkan. Selain itu, kita masih menunggu data dari 3 sektor lainnya. Kemungkinan masih akan bertambah," kata Muhajir saat diwawancarai, Jumat (9/9/2016) pukul 11.00 Waktu Saudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Safari wukuf adalah memberangkatkan jemaah yang sakit dan tak mampu berjalan ke Arafah. Mereka akan menggunakan bus yang didesain khusus untuk jemaah sakit duduk dan terbaring. Mereka juga akan didampingi pembimbing ibadah agar prosesi haji yakni wukuf di Arafah tetap lancar.

Jumlah peserta safari wukuf saat ini masih fluktuatif karena kondisi pasien yang berubah-ubah. Bisa jadi dalam sehari ke depan ada yang sembuh, atau juga malah bertambah parah. Karena itu, pemutakhiran data sampai saat ini terus berjalan.

"Penetapan jemaah yang akan safari wukuf, terakhir nanti ditentukan rekomendasi dari Kapus Kesehatan haji tentu melalui pemeriksaan di mana yang bersangkutan ini betul-betul ditetapkan sebagai jemaah safari wukuf," urainya.

Pendampingan ibadah juga dilakukan sejak di klinik. Tujuannya agar para jemaah tetap bisa melaksanakan salat lima waktu, berwudhu dan bertayamum. Selain itu juga ada bimbingan dzikir dan mengaji.

Ada petugas yang nanti akan mendampingi para jemaah selama wukuf. Para petugas itu tidak akan berhaji dan fokus melayani jemaah. "Data antara 40–50 persen sudah berhaji. Ini menjadi harapan Pak Dirjen agar yang sudah berhaji fokus untuk melaksankaan tugas. Termasuk kami sendiri, tetap menjadi petugas dan tidak berhaji," tegasnya.



Badal Haji

Terkait badal haji, ada dua kategori jemaah yang akan dibadalkan. Pertama, mereka yang wafat sejak di embarkasi sampai di Arab Saudi menjelang wukuf. Kedua, jemaah yang mengalami ketergantungan terhadap alat bantu, dan mereka yang mengalami gangguan ingatan atau kejiwaan.

"Seperti di ICCU dan mereka yang secara fisik sehat tapi secara kejiwaan mereka hilang ingatan. Mereka ini yang nanti akan dibadalhajikan," kata Muhajir.

Sejauh ini, baru ada 75 orang yang terdaftar untuk badal haji. Namun angka ini jelas akan bertambah. Laporan jemaah terakhir yang wafat ada 82 orang berdasarkan laporan Siskohatkes. Ini akan terus diupdate setiap saat.

Setelah pendataan selesai, maka proses selanjutnya adalah perekrutan. Panitia akan mencari orang-orang yang sudah berhaji dan memahami manasik haji untuk menjadi badal haji. Mereka biasanya adalah para WNI yang tinggal di Saudi atau mukimin atau mahasiswa.

Para pembadal haji itu akan diseleksi, diwawancara sampai dites kemampuan manasiknya. Setelah itu, mereka akan diberi pengarahan oleh anggota Amirul Haj.

"selama ini kita selalu cukup karena seperti tahun lalu ada 225 yang harus dibadalkan dan tenaga kita Alhamdulilah cukup. Kalau harus menambah tenaga, saya kira punya banyak petugas yang sudah haji, nanti kita akan back up," urainya.

Para pembadal haji itu akan diberi honor sekitar 1.500 riyal oleh pemerintah. Setelah itu, mereka akan didata dan difoto serta panitia akan membuat sertifikat sebagai bukti kepada keluarga bahwa badal haji telah dilakukan.

"Ini sebagai salah satu bentuk tanggung jawab kita dan bukti bahwa kita telah membadalkan sehingga keluarga tidak perlu ragu. Sebagai bukti kita akan serahkan sertifikat itu," tegasnya.

(mad/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads