Mendikbud Sebut Wacana Full Day School Tetap Jalan, ini Rencananya

Mendikbud Sebut Wacana Full Day School Tetap Jalan, ini Rencananya

Muhammad Aminudin - detikNews
Jumat, 02 Sep 2016 14:59 WIB
Foto: M Aminudin/detikcom
Malang - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy tetap akan menjalankan Full Day School (FDS). Dia menyebut program itu tak seperti dibayangkan orang.

Sejumlah lembaga pendidikan telah disiapkan sebagai pilot project dari program tersebut, salah satu di wilayah Malang Raya (Kota/Kabupaten Malang, dan Kota Batu). Hal ini disampaikan Muhadjir ketika melihat langsung penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SD Negeri Mangliawan I, Kabupaten Malang, Jumat (2/9/2016).

Muhadjir mengatakan, bahwa program bertujuan meningkatkan kompetensi serta pendidikan karakter siswa akan terus berlanjut. Dirinya pun sedikit membeberkan gambaran dari kegiatan siswa di sekolah itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya dong, pastinya tetap berjalan (Full Day Scholl), aslinya bukan full day, tetapi penambahan jam saja. Waktu tambahan itu, akan diisi pembinaan rohani, pendidikan karakter, bermain. Yang santai-santai saja, tidak perlu serius, yang terpenting menggembirakan," katanya menjawab pertanyaan wartawan.

Kembali dirinya menjelaskan, sekolah harus memiliki program kurikuler yang mengacu kepada pendidikan karakter anak. Contohnya, pendidikan Informasi Teknologi (IT) yang kini sudah tidak ada, bisa diberikan kepada siswa. "Pokoknya yang menggembirakan, tidak perlu serius," jelasnya.

Di hadapan Bupati Malang Rendra Kresna, Muhadjir berharap Kabupaten Malang bisa menjadi pilot project penambahan jam di sekolah-sekolah yang ramai dikatakan sebagai Full Day School (FDS) tersebut. "Saya mohon Kabupaten Malang bisa menerapkan itu, dan segera di uji cobakan. Kadis Pendidikan bisa konsultasi kepada kementerian, sekolah belum siap jangan dipaksa," tegasnya.

Menurut dia, bila penambahan jam belajar tersebut bisa berjalan dengan baik. Ketika Indonesia menginjak usianya ke-100, generasi mudanya sudah memiliki kepribadian yang baik, mampu berkompetisi, dan tidak cengeng. "Tidak gampang nangisan, tidak lembek. Justru memiliki kompetensi yang baik," tandasnya.

Mendikbud Muhadjir Effendydi Malang, Jumat 2 September 2016

Rendra Kresna merespons positif ajakan Mendikbud untuk penerapan FDS di wilayahnya. Kata Rendra, program ini sangat tepat dijalankan di perkotaan atau ibukota kecamatan. "Saya kira cukup bagus, pendidikan karakter diberikan usai jam formal. Ini bisa diterapkan di sekolah-sekolah yang ada di ibukota kecamatan," sahut Rendra terpisah.

Menurut Rendra, hal sangat mengkhawatirkan dan perlu diperhatikan adalah posisi maupun kondisi anak-anak berada diantara sekolah dan tempat tinggalnya.

Jika di sekolah telah diawasi oleh guru, begitu juga saat berada di rumah. "Diantara keduanya itu, siapa yang mengawasi. Di situlah kami melihat, rawan masuk angin, karena tidak ada yang mengawasi," bebernya.

Rendra mengaku, untuk di pelosok desa pendidikan karakter sudah berjalan dengan baik. Adanya Madrasah, tempat-tempat mengaji, memberikan banyak kegiatan bagi anak-anak usai jam sekolah. "Rutinitas itu pernah saya alami saat kecil," aku Rendra. (fat/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads