Terjunkan 5 Heli Water Bombing, Kebakaran Hutan di Riau Padam

Terjunkan 5 Heli Water Bombing, Kebakaran Hutan di Riau Padam

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Selasa, 30 Agu 2016 19:38 WIB
Foto: Kebakaran hutan di Riau tahun 2016/ Dok BPBD Riau
Jakarta - Upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan mulai membuahkan hasil. Hutan dan lahan yang sebelumnya terbakar hebat di Riau berhasil dipadamkan padam.

"Secara umum kebakaran berhasil dipadamkan. Dari pengamatan visual masih terdapat asap yang sangat tipis keluar dari lahan bercampur uap air. Udara secara umum cerah." ujar Kepala BNPB Willem Rampangilei yang memantau langsung dari helikopter water bombing, dalam keterangan tertulisnya kepada detikcom, Selasa (30/8/2016).

Willem yang masih memimpin operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau, menyebut penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dilakukan secara intensif. BNPB menambah 2 lagi helikopter water bombing di Riau. Total ada 5 helikopter water bombing BNPB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelima heli itu terdiri dari helikopter MI-171 dua unit, MI-8, Sikorsky S61, dan Bolcow 105. Selain itu juga ada 2 pesawat Air Tractor water bombing dan 1 pesawat CASA TNI AU hujan buatan. Satgas udara ini terus menggempur hotspot kebakaran hutan dan lahan dari udara dan menyemai awan-awan potensial menjadi hujan

Pada Selasa (30/8/2016) sebanyak 800 kilo gram garam dapur (NaCl) telah ditebarkan ke dalam awan-awan potensial di ketinggian 9.500 kaki di atas daerah Pelalawan, Siak dan Kota Pekanbaru. Terdapat beberapa sel awanawan cumulus dengan puncak awan 11 ribu hingga 12.000 kaki di sekitar Riau bagian Timur Laut - Tenggara. Total sudah 40 ton garam dapur digunakan untuk hujan buatan di Riau. Saat ini masih tersedia 9,5 ton garam dapur untuk hujan buatan.

Satgas darat dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Damkar, Basarnas, Masyarakat Peduli Api dan relawan juga terus beroperasi memadamkan api di darat. Untuk memperkuat satgas darat maka telah tiba bantuan 2 SSK (Satuan Setingkat Kompi) sekitar 200-300 personil dari Kodam I Bukit Barisan. Mereka akan diperbantukan untuk memadamkan api dan menjaga wilayah-wilayah yang rawan dibakar.

Upaya yang dilakukan secara intesinsif telah memberikan hasil yang signifikan. Hutan dan lahan yang terbakar hebat di Tanah Putih dan Pujud Kabupaten Rokan Hilir telah padam. Permukaan lahan berwarna hitam bekas terbakar secara luas terhampar.

Hal ini juga sesuai dengan pantuan satelit MODIS dari NASA pada 30/8/2016 pukul 16.30 Wib, di Riau haya terdeteksi ada 1 hotspot. Kualitas udara semuanya baik hingga sedang. Sudah tidak ada kualitas udara yang tidak sehat seperti pada sebelumnya. Jarak pandang di Pekanbaru 7 km, Rengat 9 km, Dumai 6 km, dan Pelalawan 10 km. Terjadi hujan di banyak tempat seperti Pekanbaru, Rengat, Bengkalis, Kampar dan lainnya.

Namun demikian kewaspadaan tetap harus ditingkatkan mengingat ancaman masih akan berlangsung hingga September nanti. Kepala BNPB, Willem Rampangilei mengatakan dalam rapat koordinasi dengan Satgas Terpadu.

"Saya tetap arahkan agar jangan lengah. Tetap maksimalkan kekuatan untuk kegiatan patroli dan pengawasan serta pemadaman secara dini. Daerah-daerah yang sering terbakar harus kita jaga agar tidak dibakar kembali. Hujan buatan tetap kita laksanakan. Heli water bombing memburu bekas kebakaran yang masih berasap. Cuaca saat ini mendukung kita untuk melakukan pemadaman," ucap Williem.

(adf/miq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads