Jejak Bunker di PT KAI Bandung: Diperkirakan Dibangun Belanda Awal Abad 20

Jejak Bunker di PT KAI Bandung: Diperkirakan Dibangun Belanda Awal Abad 20

Masnurdiansyah, - detikNews
Rabu, 24 Agu 2016 15:34 WIB
Foto: Masnurdiansyah/detikcom
Bandung - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) II Bandung, menemukan sebuah bunker yang letaknya tepat di belakang kantor Daop II Bandung, tak jauh dari Stasiun Kereta Api, Jalan Stasiun Barat, Kota Bandung. Bunker tersebut diduga kuat bekas peninggalan jaman penjajahan Belanda pada jaman perang memperebutkan kemerdekaan dahulu.

"Kemungkinan besar ini dibangun bersamaan dengan pembangunan Stasiun Bandung yah, waktunya antara akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20," ungkap Kepala Humas PT KAI Daop II Bandung Franoto Wibowo saat ditemui di ruang kerjanya oleh detikcom, Rabu (24/8/2016).

Menurutnya, selama ini bunker baru ditemukan pada tanggal 26 Juli 2016 lalu, saat membongkar rumah warga yang menumpang di atas tanah milik negara ini. Usianya tak jauh beda dengan Stasiun Kereta Api Kota Bandung yang telah berdiri sejak tahun 1901. Itu artinya keberadaan bunker ini sudah ada sekitar kurang lebih 115 tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama ini bunker yang kita temukan ternyata sudah berada di atas rumah warga. Sepertinya mereka mengetahui adanya bunker itu dan menutupnya agar tidak diketahui oleh kami (PT KAI Daop II Bandung)," lanjut Franoto.

Saat digali sedalam 60 cm, dan tanahnya dikupas ternyata ada sebuah beton bagian atas dari bunker ini yang panjangnya mencapai 25 meter. Diduga kuat bunker ini terhubung ke beberapa lokasi di Stasiun Kereta Api Bandung.

"Bunker ini peninggalan Belanda, dan kalau ditelisik ini terhubung ke lokasi Gudang Logistik Stasiun, terus ke Stasiun Kereta Api Bandung sebelah selatan, terus ke kantor kami juga dan menghubungkan juga ke Rumah Dinas milik Kepala Daop II Bandung," terangnya.

Warga yang tinggal di atas lahan negara tersebut sengaja ditutup agar mereka bisa mengklaim kalau tanah tersebut milik mereka. Secara detail ia menjelaskan bunker tersebut terhubung ke Stasiun Gudang Ekspedisi dengan panjang 60 meter. Lalu 100 meter ke Rumah Dinas Kepala Daop II Bandung.

"Kalau dihitung-hitung kurang lebih total panjanganya yah adalah 250 meter. Jadi selama ini sama warga yang tidak berhak menempati lahan tersebut sengaja ditutup untuk menutupi jejak agar tidak diketahui, bahwa tanah ini adalah aset negara milik kami (PT KAI)," kata dia.

Franoto melanjutkan, dua bunker yang ditemukan di sekitar kawasan perkantoran Daop II Bandung ini pun terhubung dengan bunker yang berada di kantor pusat PT KAI, yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung.

Saat ini pihaknya berupaya untuk melestarikan penemuan bunker ini untuk dilestarikan sebagai cagar budaya dan bangunan peninggalan bersejarah. Pihaknya menginginkan agar penemuan ini bisa diteliti lebih lanjut sebagai pengingat sejarah Kereta Api di Kota Bandung.

"Pimpinan kami sangat fokus dan ingin sekali kalau bunker ini bisa dijaga dan dirawat. Selain itu bisa diteliti lebih lanjut dan dibersihkan, dan direnovasi kemungkinan untuk dijadikan lokasi bersejarah," ucap Franoto. (bbn/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads