"Stanislavsky, seorang dramawan dari Rusia mengatakan, yang penting dari kekuatan adalah bukan pada peran tapi pada aktornya," ujar Anies.
Hal ini disampaikan di hadapan 4.201 mahasiswa baru UII, di Jalan Kaliurang KM 14,4, Sleman, Kamis (11/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Ditanya Mahasiswa UII soal Reshuffle, Anies Baswedan: Sudah Move On
Namun, lanjut Anies, orang yang sama mendapatkan peran yang berbeda yakni menjadi hambasahaya atau seorang abdi. Saat digantikan perannya, kekuatan dari orang tersebut ternyata tiba-tiba hilang.
"Jadi, kekuatannya ada di peran. Tanpa peran, dia kehilangan makna, pancaran," kata Anies.
Sebaliknya, jika kekuatannya ada di aktor, perannya boleh berganti-ganti. Namun dia tetap mampu memberi makna bagi lingkungannya.
"Jadi saya mau ikuti itu, perannya memang sekarang bukan menteri dan memang saat ini tidak ada pekerjaan," imbuhnya.
Baca Juga: Guru Besar UI: Anies Baswedan Bisa Jadi Alternatif Penantang Ahok
Kembali dia mengingatkan ribuan mahasiswa yang hadir untuk tidak mengejar jabatan. Dalam setiap diri manusia memang memiliki sejumlah otoritas.
Mulai dari otoritas moral, politik atau administrasi dan intelektual. Anies menilai otoritas politik atau administrasi yang dimiliki seseorang bisa saja datang dan pergi.
"Yang jangan sampai dicopot adalah moral authority dan intellectual authority. Kalau yang administrasi bisa datang dan pergi," katanya.
(sip/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini