Setelah Tak Jadi Menteri, Anies Terapkan Prinsip Dramawan asal Rusia

Setelah Tak Jadi Menteri, Anies Terapkan Prinsip Dramawan asal Rusia

Sukma Indah Permana - detikNews
Kamis, 11 Agu 2016 15:56 WIB
Foto: Sukma Indah/detikcom
Yogyakarta - Anies Baswedan memang tidak lagi menjabat Mendikbud. Namun, mengutip ajaran seorang dramawan asal Rusia, Stanislavsky, menurutnya yang terpenting adalah kekuatan aktor bukan peran. Apa maksudnya?

"Stanislavsky, seorang dramawan dari Rusia mengatakan, yang penting dari kekuatan adalah bukan pada peran tapi pada aktornya," ujar Anies.

Hal ini disampaikan di hadapan 4.201 mahasiswa baru UII, di Jalan Kaliurang KM 14,4, Sleman, Kamis (11/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika di panggung, ada orang yang memainkan peran sebagai pembesar, raja, dengan segala pernak-pernik yang mempesona," tutur Anies.

Baca Juga: Ditanya Mahasiswa UII soal Reshuffle, Anies Baswedan: Sudah Move On
Namun, lanjut Anies, orang yang sama mendapatkan peran yang berbeda yakni menjadi hambasahaya atau seorang abdi. Saat digantikan perannya, kekuatan dari orang tersebut ternyata tiba-tiba hilang.

"Jadi, kekuatannya ada di peran. Tanpa peran, dia kehilangan makna, pancaran," kata Anies.

Sebaliknya, jika kekuatannya ada di aktor, perannya boleh berganti-ganti. Namun dia tetap mampu memberi makna bagi lingkungannya.

"Jadi saya mau ikuti itu, perannya memang sekarang bukan menteri dan memang saat ini tidak ada pekerjaan," imbuhnya.

Baca Juga: Guru Besar UI: Anies Baswedan Bisa Jadi Alternatif Penantang Ahok

Kembali dia mengingatkan ribuan mahasiswa yang hadir untuk tidak mengejar jabatan. Dalam setiap diri manusia memang memiliki sejumlah otoritas.

Mulai dari otoritas moral, politik atau administrasi dan intelektual. Anies menilai otoritas politik atau administrasi yang dimiliki seseorang bisa saja datang dan pergi.

"Yang jangan sampai dicopot adalah moral authority dan intellectual authority. Kalau yang administrasi bisa datang dan pergi," katanya.
(sip/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads