Catatan Kamisan Denny Indrayana, Memotret Melbourne dan Australia

Catatan Kamisan Denny Indrayana, Memotret Melbourne dan Australia

Mega Putra Ratya - detikNews
Kamis, 11 Agu 2016 08:08 WIB
Foto: Denny Indrayana/Dokumentasi Pribadi
Jakarta - Mulai hari ini, Kamis 11 Agustus 2016, dan setiap Kamis berikutnya, detikcom akan menerbitkan Catatan Kamisan Denny Indrayana. Denny adalah Guru Besar Hukum Tata Negara pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, yang saat ini sedang menjadi Visiting Professor pada Melbourne Law School dan Faculty of Arts pada University of Melbourne di Australia.

Catatan yang Anda baca ini adalah kolom mingguan setiap Kamis. Catatan ini merupakan hal-hal yang menarik dan penting, dan karenanya layak dibagi dengan para pembaca detikcom. Catatan bisa berupa pendapat atas suatu persoalan hukum β€”bidang yang Denny Indrayana gelutiβ€” atau berbagai cerita menarik lainnya berdasarkan pengalaman Denny selama tinggal di Melbourne.

Sejak April 2014, Denny Indrayana kembali ke Melbourne University, almameter yang meluluskannya sebagai PhD di tahun 2005. Sebelas tahun kemudian, Denny kembali sebagai Guru Besar Hukum Tata Negara ditambah pengalaman di birokrasi sebagai Staf Khusus Presiden SBY di Bidang Hukum, HAM dan Pemberantasan KKN (2008 - 2011) dan Wakil Menteri Hukum dan HAM (2011 - 2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keterkaitan Denny dengan Melbourne dan Australia memang sangat erat. Di tahun 2009 misalnya ia menerima penghargaan sebagai alumni Australia terbaik untuk bidang Sustainable Economic and Social Development. Itulah penghargaan yang bergengsi, terbukti setahun kemudian di tahun 2010 penghargaan yang sama diberikan kepada Wakil Presiden Boediono.

Masih terkait dengan Australia pada tahun 2015, Denny Indrayana dipercaya sebagai Penasihat Senior untuk bidang Antikorupsi dan Bantuan Hukum pada lembaga Australia Indonesia Partnership for Justice. Sedangkan penghargaan lain yang diterima Denny adalah Public Man of the Year dari Serikat Perusahaan Pers pada tahun 2013, bersama-sama dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Penghargaan tersebut setahun sebelumnya diberikan pada Joko Widodo.

Di Melbourne University, pada 20 September 2016, Denny Indrayana akan diberikan kesempatan menyampaikan kuliah umum, sekaligus secara resmi dikukuhkan sebagai Professor di Melbourne Law School dan Faculty of Arts. Selain itu, Denny juga menjadi pembicara di berbagai seminar untuk tema hukum tata negara seta antikorupsi, dan menjadi dosen tamu tidak hanya di Melbourne University tapi juga di Monash University.

Dalam kesehariannya Denny tetap aktif menulis dan pada bulan Agustus ini bukunya berjudul "Jangan Bunuh KPK" akan terbit dalam versi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Catatan Kamisan Denny Indrayana ini adalah caranya untuk tetap berbagi cerita dan pengalaman dengan pembaca di Tanah Air. Demikianlah sosok Denny Indrayana yang selalu berikhtiar bagi Indonesia yang lebih baik, sebagaimana tulisannya yang selalu ditutup dengan kalimat, "Keep on fighting for the better Indonesia".


Selamat membaca! (ega/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads