Di Polda Metro Jaya, setidaknya tercatat ada enam Pokestop atau tempat mengambil bola untuk menangkap monster di game Pokemon. Pokestop itu bertebaran di masjid hingga di taman di Polda Metro. Apakah itu mengganggu keamanan?
![]() |
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono mengaku keberatan. "Ya kalau dibilang keberatan, tentu saja. Kok kita (markas) dijadikan objek mainan dunia maya. Nanti saya laporkan dulu ke Kapolda," ujar Awi saat ditemui wartawan di kantornya, Jakarta, Selasa (9/8/2016).
![]() |
Markas Polda Metro Jaya memang terbuka untuk masyarakat umum karena memberikan pelayanan kepada masyarakat, misalnya menerima laporan dan lainnya. Namun dengan adanya pokemon di kantor polisi, dikhawatirkan masyarakat akan datang berbondong-bondong ke markas untuk mencari pokemon.
![]() |
"Yang ditakutkan masyarakat berbondong-bondong ke Polda untuk mencari pokemon yang sesuai digambarkan di situ. Walau kita pelayanan kepolisian, tetapi ada hal-hal yang tidak bisa didatangi oleh publik," imbuhnya.
Ada beberapa wilayah terbatas yang dijadikan sebagai pokestop, yang seharusnya tidak didekati oleh publik. Salah satunya yakni helipad di Gedung Sabhara Polda Metro Jaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juga terdapat sejumkah monster Pokemon di area markas Polda Metro Jaya, seperti pidgeot, rattata, pidgey, kakuna, poliwag dan lainnya. Aplikasi Pokemon GO ini bersumber data dari google map, sehingga sejumlah lokasi menjadi sasaran Pokestop. (mei/dra)