Kecelakaan terjadi pada Jumat 1 Mei 2015 pukul 18.00 WIB. Pria paruh baya tersebut berjalan kaki di Jalan Raya Yogyakarta-Wonosari di Dusun Nogosari, Bandung, Playen, Gunungkidul dan ditabrak oleh pengendara motor.
Pengendara motor tersebut melarikan diri, sedangkan korban dibawa ke RS Nur Rohmah, Playen. Beberapa jam dirawat di rumah sakit tersebut, korban kemudian dirujuk RSUP Dr Sardjito di Sleman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu masih Mr X, belum ada identitasnya. Hingga pukul 21.00 malam, ada keluarganya yang mengaku sebagai istri dan anaknya," kata Banu kepada detikcom, Rabu (3/8/2016).
Sang anak saat itu mengaku melihat foto korban kecelakaan tersebut dari media sosial. Pihak rumah sakit kemudian memperbolehkan keduanya untuk melihat korban lebih dekat.
"Mereka yakin dia (korban) adalah keluarganya," kata Banu.
Kepala Sub Bagian Hukum dan Kemitraan RSUP Dr Sardjito Baanu Hermawan (Foto: Sukma Indah P/detikcom) |
Banu menjelaskan, korban saat itu mengalami luka berat di kepala bagian belakang. Bagian wajahnya hanya mengalami lecet-lecet dan tidak sulit untuk dikenali.
"Memang diperban, tapi kan keluarga di sini menemani selama 7 hari. Ada kalanya perban itu dibuka untuk dibersihkan lukanya, tapi mereka tidak berubah keyakinannya bahwa itu Waluyo," cerita Banu.
Selama perawatan, korban kecelakaan itu terus mengalami penurunan kesadaran hingga akhirnya meninggal dunia pada 7 Mei 2015 pukul 01.55 WIB. Jenazah kemudian dibawa keluarga untuk dimakamkan.
Semua meyakini korban kecelakaan itu adalah Waluyo, warga Kampung Suryoputran, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta. Ternyata di kemudian hari, Waluyo asli masih hidup. Dia pulang ke rumah, Selasa (2/8) kemarin. (sip/trw)












































Kepala Sub Bagian Hukum dan Kemitraan RSUP Dr Sardjito Baanu Hermawan (Foto: Sukma Indah P/detikcom)