"Pada tanggal 10 Mei 2016 telah terjadi tindakan sabotase atau perbuatan malpraktik yang dilakukan oleh belasan oknum penerbang dengan tidak mau menerbangkan pesawat sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan," kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait.
Pernyataan itu disampaikan pada konferensi pers yang digelar Lion Air di Gedung Lion Air, Jl Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016). (Baca juga: Bantah Pilot Mogok, Lion Air: Awak Kami Sakit dan Ada Masalah Administrasi)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengakibatkan terjadinya delay beberapa penerbangan yang menelantarkan dan menimbulkan keresahan serta kerugian bagi ribuan penumpang kami," jelas Edward.
Kerugian besar, sambung Edward juga dialamin oleh perusahaan karena insiden ini. Kerugian yang terjadi adalah kerugian dalam hal materiil dan moril.
"Menjadi beban berat bagi karyawan kami yang juga bertugas pada saat itu," imbuhnya.
Pelanggaran semakin menjadi berat ketika ke-14 pilot kembali melakukan aksi. Edward mengatakan apa yang mereka lakukan sudah di luar batas kewajaran.
Hal itu diamini Head of Legal Corporate Lion Air Harris Arthur yang menyampaikan alasan kuat untuk memecat pilot-pilot itu.
"Adapun alasan pemberhentian secara tidak hormat ada 14 orang pilot adalah yang bersangkutan telah melakukan pelanggaran dan telah dilakukan bersalah," kata Harris.
Ke-14 nya dinilai mempunyai perilaku yang tidak baik dan melawan terhadap atasan. Mereka adalah pilot yang tengah dibina namun tidak mau mengikuti pembinaan.
"Jadi ada sekitar 14 yang tahap pertama, ini setelah diinvestigasi," ujar Harris.
(dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini