"Bu Risma kan menyebutkan dirinya petugas partai, itu sudah tepat. Nanti tidak hanya Bu Risma, bisa Pak Hasto Wardoyo (Bupati Kulon Progo), Mas Djarot (Wagub DKI), atau Mas Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), sebagai petugas partai ketika partai menugaskan tentunya ikut," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, kepada wartawan, Jumat (22/7/2016).
PDIP memang akan menjemput bola kepada daerah yang berhasil dalam rangka pencarian cagub DKI terbaik. Meskipun proses penjaringan cagub yang berawal dari DPD PDIP DKI Jakarta juga terus berlanjut dan sudah ada lima nama diserahkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) secara pribadi memang tak ingin maju Pilgub DKI. Namun sebagai petugas partai, Risma selama ini ikut arahan PDIP untuk melanjutkan kepemimpinannya di Surabaya.
"Wong aku juga petugas partai, jadi wali kota. Saya yang jalankan semua. Aku ndak pernah daftar. Aku ndak mau daftar. Aku jadi wali kota Surabaya, loh ndak daftar. Karena itu, ada prinsip yang tak pegang betul, itu berat kalau semua teman tahu, itu berat. Ini menyangkut nasib orang. Aku salah bikin kebijakan, orang bisa menderita. Aku bener, semua orang bisa seneng. Tapi aku kebijakan satu, kemudian ada orang yang nanti menangis atau menderita. Itu berat, jadi pemimpin itu nggak mudah," kata Risma saat ditanya soal kesiapannya memimpin Jakarta, di sela-sela pemaparan soal e-planning di kantor Kemendagri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (21/7/2016) kemarin.
Lalu apakah Risma juga akan mengikuti jika PDIP memerintahkannya maju Pilgub DKI?
(van/trw)