Djarot: Ribuan PNS Absen di Hari Pertama Kerja Pascalebaran

Djarot: Ribuan PNS Absen di Hari Pertama Kerja Pascalebaran

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 11 Jul 2016 15:28 WIB
Wagub Djarot (Foto: Danu Damarjati/detikcom)
Jakarta - Ribuan Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI Jakarta tak hadir saat hari pertama kerja pascalebaran. Sedangkan seribuan PNS lainnya terlambat datang ke tempat kerja.

"Yang tidak hadir ada 6.072 orang," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (11/6/2016).

Djarot berbicara di sela inspeksi mendadak di berbagai ruang kerja PNS DKI. Jumlah ini adalah jumlah sementara yang didapat Djarot dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Di antara 6 ribuan PNS itu, di antaranya ada yang tak tercatat gara-gara sistem absensi-presensi elektronik sedang offline dan tak bekerja dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum tentu dia enggak masuk, tapi karena offline ya begini, sehingga yang tidak hadir belum tentu 6.072, bisa kurang juga jumlahnya," tutur Djarot.

Ada 1.213 sistem absensi-presensi elektronik yang sedang offline. Bisa saja sebagian yang tercatat tak hadir tadi sebenarnya sudah hadir namun karena sistem absensinya mati maka kehadirannya belum tercatat di Badan Kepegawaian Daerah. Sistem manual harus dilaporkan maksimal sampai sore.

"PNS yang terlambat berjumlah 1.733, yang tepat waktu ada 32.108," kata Djarot.

PNS DKI berjumlah 72.697, termasuk guru. Soal sistem online yang mati, belum diketahui pasti penyebabnya. Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Humas Dian Ekowati memperkirakan ada kendala teknis yang menyebabkan sistem absensi-presensi menjadi offline, kendalanya adalah tak bekerjanya sistem sampai ada kabel yang barangkali digigit tikus.

"Saya tidak berburuk sangka lah. Mudah-mudahan internetnya memang bermasalah," kata Djarot. (dnu/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads