Diturunkan Paksa dan Diancam Pistol, Tia Laporkan Driver Uber Car ke Polisi

Diturunkan Paksa dan Diancam Pistol, Tia Laporkan Driver Uber Car ke Polisi

Herianto Batubara - detikNews
Rabu, 06 Jul 2016 00:37 WIB
Foto: Driver Uber Car dipolisikan (istimewa/detikcom)
Jakarta - Seorang penumpang Uber Car Setiawati (25) melaporkan seorang sopir Uber Car berinisial AS ke polisi. Dia mengaku diturunkan paksa dan diancam menggunakan pistol.

Dikisahkan Tia, peristiwa ini bermula saat dirinya memesan Uber Car untuk pulang ke tempat kosnya di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Kemudian sesuai pemesanan lewat aplikasi, datanglah driver Uber Car berinisial AS menggunakan mobil Ford Everest warna hitam bernomor polisi B 16** VKD.

Mobil yang digunakan pelaku AS (istimewa/detikcom)

Tia naik mobil Uber Car tersebut bersama ibunya yang tengah sakit, seorang sekretarisnya dan juga seorang temannya bernama Elsa dari Jalan Alaydrus, Jakarta Pusat, sekitar pukul 21.00. Menurutnya sejak awal naik mobil, AS sudah bersikap tak bersahabat dan ketus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga saat mobil melintas di wilayah Jalan Ir H Juanda sekitar pukul 21.45 WIB, lanjut Tia, AS marah-marah dan meminta mereka semua turun dari mobil. Saat itu menurutnya, AS tak mau mengantar ke rute tujuan karena jauh dan lalu lintas macet.

Barang bukti airsoft gun (istimewa/detikcom)

Tia dan rekannya Elsa pun tidak terima disuruh turun dari mobil, apalagi saat itu kondisi ibu Tia tengah sakit. Terjadi perdebatan di dalam mobil hingga kemudian, menurut Tia, AS berkata-kata kasar dan mengancam. AS menurutnya juga menodongkan pistol.

"Dia bentak-bentak sambil nodongin pistol bilang, 'saya berhak, enggak bisa, turun semua. Saya yang punya mobil terserah saya, kalian enggak tau saya anggota'," ujar Tia menirukan kembali ucapan AS saat itu.

Lencana polisi milik AS yang diduga palsu (istimewa/detikcom)

Mendapat perlakuan kasar dan ancaman itu, Tia, ibu dan rekan-rekannya pun turun dari dalam mobil dan mengeluarkan barang-barang bawaan yang banyak. Menurut Tia, di jalan tersebut AS juga menodongkan pistol, mencekik dan menampar rekannya Elsa dua kali. Ibunya yang tengah sakit itu pun sampai pingsan karena ketakutan.

Beruntung di dekat lokasi ada pos polisi. Tia pun lari meminta pertolongan. Polisi lalu datang dan mengamankan pelaku di pos polisi tersebut. Saat diperiksa polisi, pistol AS ternyata hanya softgun.

Identitas KBRI Kuala Lumpur yang diduga palsu (istimewa/detikcom)

Menurut Tia, di pos polisi itu AS sempat meminta maaf. Namun dia tak terima atas perlakuan AS. Perkara ini pun dilaporkannya ke Polsek Gambir, Jakarta Pusat, sekitar pukul 23.15 WIB dengan Laporan Polisi No Pol: 356/K/VII/2016/SEK GBR dengan kasus tindak pidana perbuatan tidak menyenangkan.

Ditambahkan Tia, AS ini berperawakan besar dengan tinggi sekitar 165 cm dengan penampilan mirip aparat. Tia juga memberikan gambar-gambar di Polsek Gambir AS memiliki lencana penyidik polisi yang diduga palsu, barang bukti airsoft gun, SIM A, serta kartu identitas staf KBRI Kuala Lumpur yang diduga palsu. (hri/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads