Ahok: Mau Tak Mau, Sterilisasi Busway Bikin Tambah Macet

Ahok: Mau Tak Mau, Sterilisasi Busway Bikin Tambah Macet

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 13 Jun 2016 12:48 WIB
Foto: Ahok didatangi anak SD/ Bagus
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan kebijakan sterilisasi jalur bus Trans Jakarta (busway) bakal membuat lalu lintas tambah macet.

"Mau enggak mau busway harus steril supaya ada jalur evakuasi. Kan sekarang kita ada (proyek) MRT dan (proyek) jalur simpang susun Semanggi. Kami mau kejar Asian Games (2018). Mau enggak mau pasti akan lebih macet," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (13/6/2016).

Proyek-proyek di Jakarta kini bertebaran di jalanan. Di tengah suasana itu, busway malah disterilisasi agar peraturan yang sudah ada bisa berlaku efektif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahok menjelaskan sebabnya. Bila nantinya jalur biasa macet, maka masyarakat akan berpikir untuk menggunakan bus TransJakarta saja sebagai moda transportasi yang melaju lancar di jalur khusus. Maka lama kelamaan orang akan meninggalkan kendaraan pribadinya.

"Blok M-Kota kalau setengah jam (jarak tempuh dengan Busway) saya kira orang akan mikir untuk naik bus saja," kata Ahok.

Jarak keberangkatan dan kedatangan (headway) bus TransJakarta juga diusahakan untuk dibawah tujuh menit. Ahok mengatakan bahwa di koridor 1 (Blok M-Kota) setiap semenit selalu ada bus TransJakarta.

"Koridor lain memang belum, karena busnya memang belum cukup," kata Ahok.

Sterilisasi diberlakukan di koridor 1 dan koridor yang padat. Diharapkan, nantinya sterilisasi berlaku di semua koridor. Koridor dengan separator Movable Concrete Barrier (MCB) yang terpasang bakal diutamakan untuk diterapkan sterilisasi.

"Ya kalau separatoir belum terpasang memang agak susah. Makanya kita pengin minimal (penerapan sterilisasi jalur busway) jalur three in one. Apalagi yang kasus proyek Semanggi," tutur Ahok. (dnu/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads