"Ini data sementara, ada sekitar 124 KK DKI dan 59 KK non DKI. Total warga 519 dan ada 500 rumah. Perikanan punya pemborong yang minat. Buat lahan parkir pelelangan ikan Muara Angke," jelas salah satu perwakilan warga, Suryadi kepada detikcom, Jumat (10/6/2016)
![]() |
Suryadi menjelaskan, warga yang sebagian besar berasal dari Serang, sudah menempati lahan rawa tersebut sejak tahun 2003. Namun menurutnya belum ada Surat pembongkaran (SP).
"Warga mulai nempati tahun 2003. Kami pendatang dari Serang. Belum ada SP buat penggusuran," jelas Suryadi.
![]() |
Menurut dia, lahan tersebut harus sudah bersih dari bangunan sebelum lebaran dan mendapat uang ganti sebesar Rp 1 juta. Warga pun dikatakannya tidak diberi alternatif untuk tempat tinggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kalau dari perikanan ngomong ada pembongkaran disuruh bangun lain cari tanah lain lagi tapi kami disuruh cari sendiri," ujar Suryadi.
Suryadi menceritakan, setiap tahun kampungnya terkena banjir rob. Sebagian besar warga bekerja di pelelangan ikan.
![]() |
"Pengennya bertahan. Saya minta tempat yang layak jika memang direlokasi. Mau didata ulang senin besok mau diberi SP dari Pemda atas rekomendasi perikanan," pungkas dia. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini