Ruas badan jalan ini cukup lebar mencapai 8 meter. Lokasi sampah ini tak jauh dari simpang empat lampu merah antara Jl Rajawali dan Durian. Lokasi ini dulunya sempat menjadi pasar pagi. Namun setelah dibangun ruko, pasar itu akhirnya dipindah ke lokasi lain.
Jalan Rajawali ini merupakan jalan utama penghubung. Namun kini jalan itu terputus karena tumpukan sampah. Memang, di jalan ini ada tempat penampungan sampah dalam ukuran kecil. Tapi sampah sudah meluber kemana-mana sampai menutupi badan jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pantauan detikcom di lapangan, walau sampah sudah menumpuk dan menimbulkan bau tak sedap, masih banyak warga yang dengan bebasnya membuang sampah di lokasi itu.
Menurut Edison (35) pedagang di kawasan itu, bahwa sampah ini sudah menumpuk dua pekan terakhir. Dari awalnya sedikit, lama-lama menjadi banyak karena tidak ada petugas sampah yang mengangkutnya.
"Kami yang berjualan ini sini menjadi korbannya. Kami harus menerima bau tak sedap dari tumpukan sampah ini," kata Edison pedagang aksesoris kecantikan wanita itu kepada detikcom, Rabu (8/6/2016).
Warga setempat mengaku sangat kecewa dengan pihak Pemkot Pekanbaru yang dianggap gagal dalam mengatasi sampah. Karena hampir di semua kecamatan yang ada, sampah menumpuk dimana-mana.
"Baru kali ini ada sampai sampai menutup badan jalan. Kami kecewa dengan sistem pemerintah saat ini. Masak sampah sampai bisa memutus badan jalan," ungkap Surya, pedagang buah yang juga kena imbas dari tumpukan sampah tersebut. (cha/try)