"Nah, makanya sekarang gimana cara bangunnya? Duit dari mana bangun tanggul raksasa? Itu bisa berapa ratus triliun itu bangun tanggul semua itu? (Pakai) kontribusi, kontribusi dengan cara reklamasi pulau. Jadi sambil dia bikin tanggul, bikin pulau," sebut Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (7/6/2016).
Ahok bermaksud mewajibkan semua pengembang yang mendapat izin reklamasi nantinya untuk membangun tanggul. Tetapi saat ini proyek reklamasi memang masih dimoratorium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nelayan ke mana? Nelayan ya dipindahin ke laut depan yang lebih bersih. Yang penting juga punya apartemennya buat nelayan. Ada kanal juga buat nelayan. Nah, ini nelayan untuk sementara kalau tanggul A, kita akan taruh di Muara Angke, Muara Baru, dan Cakung. Jadi nelayan yang di Cakung kita enggak ganggu," ujar dia.
Ahok lalu menyebut penertiban permukiman di Luar Batang salah satunya adalah untuk meninggikan tanggul. Nantinya tanggul akan ditinggikan hingga mencapai 3,8 meter.
"Jadi yang kemarin kami bongkar Pasar Ikan, Museum Bahari, itu dalam rangka meninggikan karena posisi pompa sama tanggulnya dia hanya 2 meter lebih. Kita mesti bikin 3,8 meter,
"Orang jelas Jakarta sekarang lebih tenggelam kok. Kamu pelajari saja, kenapa butuh Giant Sea Wall segala macam? Diperkirakan 30 tahun nanti semua air sungai di Jakarta tidak bisa keluar ke laut. Tidak pasang saja tidak bisa keluar tuh air. Kenapa tidak bisa keluar? Karena sungai darat kita itu tambah turun di utara," ucap Ahok.
Selain di wilayah Muara Baru, tanggul yang jebol juga terjadi di sekitar Pantau Mutiara. Akibat jebolnya tanggul itu, kawasan sekitar hingga apartemen kebanjiran.
Namun tanggul yang jebol di kawasan Pantai Mutiara disebut Ahok seharusnya bisa ditimpakan tanggung jawabnya ke pengembang. Sehingga nantinya akan dijatuhi sanksi untuk membangun tanggul kembali.
"Di Pergub aja, toh dia (pengembang) enggak berani gugat juga toh. Kalau gugat, gue diemin lo. Makanya kenapa yang marah DPRD, yang aktivis marah, gue juga bingung he he he," ujar Ahok. (bag/tfq)