3 in 1 Dihapus: Jalan Semakin Macet dan Pindah Naik Angkutan Umum

3 in 1 Dihapus: Jalan Semakin Macet dan Pindah Naik Angkutan Umum

Idham Kholid - detikNews
Senin, 30 Mei 2016 15:45 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - 3 in 1 dihapus membuat mobil banjir memenuhi ruas jalan protokol. Kemacetan terjadi. Tapi rupanya ini membawa hikmah, banyak yang akhirnya memilih menggunakan angkutan umum karena tak tahan macet.

"Setelah kebijakan 3 in 1 dihapus jalan-jalan protokol memang semakin macet akan tetapi jalan-jalan alternatif atau jalan belakang relatif lancar. Dan banyak teman-teman kantor saya malah pindah ke transportasi umum yang sebelumnya selalu naik kendaraan pribadi baik motor dan mobil kata mereka antisipasi macet malah menggila, dan terbukti mereka bisa pulang lebih cepat dibandingkan memakai kendaraan pribadi," jelas pembaca detikcom, Rizal Ramadhan dalam surat elektronik ke redaksi@detik.com, Senin (30/5/2016).

Menurut Rizal yang tinggal di Tebet dan berkantor di kawasan Gatot Subroto, dia pun akhirnya memilih menggunakan angkutan umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pun ikut mencoba beralih ke transportasi umum yang sebelumnya dari rumah daerah Tebet ke kantor di Plaza Mandiri Gatsu memakai mobil. Waktu tempuh memakai mobil setiap hari saat berangkat menghabiskan waktu 45-60 menit waktu ada 3 in 1 sedangkan pas tidak hanya 30-45 menit jadi lebih cepat. Untuk perjalanan pulang bisa memakan waktu 90-120 menit saat 3 in 1 sedangkan pas tidak ada 3 in 1 hanya 30-60 menit. Terbukti untuk saya tidak ada 3 in 1 lebih cepat waktu tempuh untuk pulang pergi kantor," jelas dia.

Rizal juga menegaskan, saat Pemprov meluncurkan Feeder Bus Transjakarta rute Stasiun Tebet-Karet, dia menjajalnya dan mendapatkan waktu tempuh untuk berangkat sekitar 30-45 menit untuk pulang 45-90 menit.

"Waktu tersebut sudah dengan perkiraan waktu menunggu bus datang di halte dan keluhan saya untuk bus feedernya para penumpang berebut masuk dan tidak antre, mestinya petugas on-board turun dan membuat antrean untuk penumpang masuk melalui pintu depan dan penumpang keluar melalui pintu belakang sehingga tidak terjadi chaos. Dan juga kritik saya untuk para pengguna bus untuk bersiap-siap segera jika mau turun langsung ke pintu jangan tenang-tenang dan santai saja tapi ketika bus telah melaju bisanya hanya marah-marah pada petugas. Tolong mentalnya juga diperbaiki," jelas dia. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads